Sukses

Pemerintah Italia Larang Anak yang Tidak Divaksin ke Sekolah

Bagi mereka yang sudah berusia 6 sampai 16 tahun namun belum divaksin, pemerintah Italia tidak melarang. Namun, mereka akan memberikan denda cukup tinggi untuk orangtuanya

Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu negara tersehat di dunia, Italia punya cara untuk mencegah penyakit menyebar di negaranya. Terbaru, pemerintah mengatakan bahwa anak-anak yang belum divaksinasi dilarang pergi ke sekolah.

Melansir New York Post pada Jumat (15/3/2019), dalamp eraturan Lorenzin itu (sesuai nama seorang mantan menteri kesehatan setempat), meminta anak-anak untuk melakukan serangkaian imunisasi agar bisa bersekolah. Di antara vaksin yang harus diterima adalah polio, campak, gondong, rubella, dan cacar air.

Anak di bawah 6 tahun akan dilarang untuk datang ke tempat perawatan dan taman kanak-kanak jika orangtua tidak bisa memberikan bukti vaksinasi. Sementara, mereka yang berumur 6 sampai 16 tidak akan mendapatkan larangan untuk bersekolah tapi orangtuanya akan dikenakan denda hingga USD 560 (sekitar Rp8 juta).

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Vaksin, Tidak Sekolah

Mengutip BBC, batas waktu sertifikasi vaksin adalah 10 Maret setelah sebelumnya ditunda. Namun, karena hari itu adalah hari Minggu, batas waktunya diperpanjang hingga Senin.

"Sekarang semua orang punya waktu untuk mengejar ketertinggalan," kata Menteri Kesehatan Giulia Grillo kepada surat kabar La Repubblica.

"Tidak vaksin, tidak sekolah," kata Grillo menambahkan.

Namun, setiap daerah tampaknya memiliki aturan sendiri. Dilaporkan media setempat, pemerintah Bologna mengirim surat penangguhan kepada orangtua dari 300 anak. Sementara, total 5 ribu anak tidak memiliki sertifikat vaksin terbaru. Di daerah lainnya, beberapa tenggat waktu diperpanjang lebih dari yang ditentukan pemerintah pusat.

Peraturan itu diterapkan sebagai respons atas melonjaknya tingkat campak yang baru-baru ini terjadi.  Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bahkan mengungkapkan cakupan vaksinasi campak di negara Eropa tersebut baru 80 persen. Di bawah target 95 persen. Otoritas kesehatan Italia mengatakan, saat ini tingkat imunisasi nasional negara tersebut berada di angka 95 persen, untuk anak-anak yang lahir di 2015.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.