Sukses

Hati-hati, Tidak Tidur Bikin Otak 'Memakan' Dirinya Sendiri

Awas, otak akan lakukan hal berbahaya jika Anda kerap kurang atau bahkan tidak tidur dengan cukup

Liputan6.com, Jakarta Durasi tidur malam yang direkomendasikan para dokter dan peneliti adalah tujuh hingga sembilan jam per hari. Namun, tak semua individu mampu tidur selama tujuh hingga sembilan jam. Perlu diwaspadai, ada beberapa efek samping yang menakutkan bagi otak jika Anda tidak tidur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience menyelidiki bagaimana otak merespons kebiasaan buruk tidak tidur pada tikus laboratorium.

Melansir Reader's Digest pada Selasa (5/6/2018), penelitian tersebut mengungkap suatu temuan yang mengejutkan. Ketika seseorang tidak tidur dengan nyenyak dan durasi cukup, atau bahkan tidak tidur sama sekali, otak akan mulai memakan dirinya sendiri.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerja otak berlebihan

Tim peneliti yang dipimpin neuroscientist, Michele Bellesi dari Marche Polytechnic University di Italia membagi tikus menjadi empat kelompok.

Satu kelompok tidur cukup selama enam hingga delapan jam, dan satunya secara berkala terbangun dari tidur. Sementara, kelompok ketiga tetap terjaga selama delapan jam. Satu kelompok terakhir tetap bangun selama lima hari berturut-turut.

Ketika para peneliti membandingkan aktivitas otak pada keempat kelompok itu, mereka mencatat sesuatu yang aneh. Neuron dari kelompok yang istirahat dan tidur dengan baik memiliki aktivitas pembersihan otak yang sehat dan terjadi ketika kita tidur.

Namun, otak tikus yang kurang tidur mengalami kerja tambahan yang berlebihan, serta membahayakan diri mereka.

 

3 dari 3 halaman

Membersihkan racun

Saat kita tidur, otak melakukan lebih dari sekadar mengisi energi tubuh. Mereka juga membersihkan produk sampingan yang beracun dari aktivitas saraf.

Sekalipun hal ini terjadi ketika kita tidur, namun juga tetap dilakukan otak apabila kekurangan tidur. Hanya saja, yang akan terjadi selanjutnya adalah kerja otak yang berlebih dan menjadi semacam aktivitas yang "memakan" dirinya sendiri.

Yang pasti, temuan ini menunjukkan bahwa manusia, seperti mamalia pada umumnya juga harus memiliki tidur yang cukup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.