Sukses

Pakar Benarkan Kencing Unta Bisa Sembuhkan Kanker, tapi...

Unta merupakan hewan yang bermanfaat bagi manusia, seperti tenaga dan susunya. Apakah berlaku juga dengan air kencingnya?

Liputan6.com, Jakarta Unta, beberapa waktu yang lalu, sempat menjadi topik yang ramai diperbincangkan oleh netizen. Beredar rumor yang mengatakan, air kencing unta dapat dimanfaatkan sebagai obat menyembuhkan penyakit kanker.

Namun, apakah hal itu benar adanya? Sudah adakah bukti kuat yang mendukung kebenaran rumor tersebut?

Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Kanker, Prof. DR. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) Onk.Rad, membenarkan bahwa kencing unta memiliki efek mematikan terhadap sel kanker. Namun demikian, penelitian tersebut baru dilakukan pada cawan in vitro.

"Artinya belum dicobakan pada hewan, apalagi manusia," kata dia saat diwawancarai tim Health Liputan6.com, Selasa (9/1/2018).

"Peneliti pun sejauh ini belum menemukan bahan aktif yang terkandung dalam air kencing unta," tambah dia.

Lagi-lagi, Soehartati menekankan bahwa untuk membuktikan bahwa sesuatu dapat dikatakan bermanfaat apabila sudah dilakukan serangkaian tahap penelitian. Hal ini juga berlaku bagi peninjauan manfaat dari air kencing unta tersebut.

 

Simak juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan dari WHO

Soehartati juga mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan terkait kebenaran kencing unta membawa manfaat bagi penderita kanker pun terhenti.

Hal ini disebabkan oleh adanya peringatan dari WHO (World Health Organization) terkait merebaknya virus MERS (Middle East Respiratory), di mana salah satu media penyebarannya yaitu melalui unta.

"Inilah mengapa penelitian hanya berhenti sampai pada penelitian di cawan petri saja," ujar dia.

Dokter yang kini berpraktek di Rumah Sakit Gading Pluit Kelapa Gading Jakarta Utara tersebut, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya begitu saja pada isu yang beredar. Selain itu, ia juga meminta media untuk membantu meluruskan isu yang tidak tepat pada masyarakat.

"Supaya masyarakat tahu kebenarannya, bahwa isu yang mereka bahas mendapat warning dari WHO," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.