Sukses

Idap Sindrom Putri Duyung, Bayi India Hanya Bertahan Hidup 4 Jam

Bayi yang terlahir dengan sindrom putri duyung (mermaid syndrome) hanya bisa bertahan hidup selama 4 jam setelah lahir.

 

Liputan6.com, India Lahir dengan Sirenomelia atau sindrom putri duyung (mermaid syndrome), bayi mungil ini meninggal empat jam kemudian setelah lahir. Bayi yang lahir di rumah sakit di Kolkata, India lahir dengan kedua kaki yang menyatu. Ia pun tidak bisa bertahan hidup lebih lama. 

Bahkan para dokter tidak dapat mengidentifikasi jenis kelamin bayi. Sang ibu bayi, Muskura Bibi, 23, mengejutkan staf medis di rumah sakit setelah melahirkan bayi dengan Sirenomelia.

Kelahiran bayi tersebut menandai kasus kedua bayi putri duyung yang lahir di India. Kasus ini juga termasuk yang kelima di seluruh dunia.

Dr Sudip Saha, spesialis anak mengatakan, ia belum pernah melihat bayi dengan Sirenomelia sebelumnya. Bayi memiliki bentuk tubuh normal di bagian atas tubuh. Tapi di bawah pinggang, kedua kaki menyatu. Bagian  bawah tubuh belum berkembang sepenuhnya. 

"Kami mengetahui, ibu tersebut tidak menjalani USG selama masa kehamilan. Jika ibu menjalani USG selama kehamilan, kondisinya bisa didiagnosis lebih awal. Pada sebagian besar kasus, kelainan bentuk tubuh bayi ini disebabkan kurang gizi atau ibu yang menderita penyakit serius selama kehamilan," ujar salah satu staf medis, dikutip PerfScience, Selasa (12/12/2017).

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gangguan perkembangan bayi

Penyebab lain bayi dengan sindrom putri duyung karena sirkulasi darah di rahim yang mengalir tidak tepat dan gangguan perkembangan bayi selama kehamilan. Pada tahun 2016, kasus bayi putri duyung pertama dilaporkan di Uttar Pradesh, India. Bayi tersebut hanya bertahan hidup selama 10 menit saja setelah lahir.

Penyebab yang lebih jelas sirenomelia masih belum diketahui. Keterbatasan kasus bayi yang lahir dengan sirenomelia membuat peneliti tidak memiliki cukup data akurat untuk mengetahui kondisi bayi putri duyung.

Di India, bayi yang lahir dengan kelainan bentuk tubuh dianggap sebagai kejadian supranatural, terutama di masa lalu. Lebih dari setengah kasus sirenomelia mengakibatkan kelahiran mati.

Kondisi ini 100 kali lebih mungkin terjadi pada kembar identik daripada kelahiran tunggal. Pakar medis percaya, faktor lingkungan dan genetik dapat berperan dalam perkembangan sindrom putri duyung.

Fungsi ginjal yang tidak normal pada bayi yang lahir dengan kelainan bentuk langka biasanya meninggal pada usia dini. Tiffany Yorks dari Clearwater, Florida bertahan 27 tahun setelah dilahirkan dengan sindrom putri duyung. Dokter melakukan operasi sebelum ulang tahunnya yang pertama untuk memisahkan kakinya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.