Sukses

Ditinggal Mati Anjing Kesayangan, Joanie Kena Sindrom Patah Hati

Setelah kematian anjing kesayangannya, nenek berusia 62 tahun ini mengalami sindrom patah hati, yang gejalanya meniru serangan jantung.

Liputan6.com, Texas, Amerika Serikat Kematian anjing kesayangan membuat Joanie Simpson sempat mengalami gejala meniru serangan jantung bernama sindrom patah hati.  Pada suatu hari di tahun 2016, ia terbangun dengan nyeri punggung yang sangat menyakitkan.

Dalam 20 menit kemudian, ia berada di ruang gawat darurat rumah sakit setempat. Ia diterbangkan ke rumah sakit di Houston, Texas, Amerika Serikat.

Dokter mengatakan, Joanie mengalami gejala serangan jantung. Tapi pemeriksaan di rumah sakit Memorial Hermann mengungkapkan, sesuatu yang sangat berbeda. Dokter malah mendiagnosis Joanie dengan kardiomiopati takotsubo--suatu kondisi dengan gejala yang meniru serangan jantung.

Kondisi, yang juga dikenal sindrom patah hati (broken heart syndrome) ini biasanya terjadi setelah pasien mengalami peristiwa emosional, seperti kehilangan pasangan atau anak.

Pada kasus Joanie, yang membuat ia mengalami kondisi tersebut karena kematian anjing terrier Yorkshire yang sangat disayanginya, Meha.

"Saya nyaris tidak ada yang menghibur, Ini benar-benar sangat sulit buat saya menjalani hari-hari seperti biasanya," ujar Joanie, dikutip dari Denver Post, Jumat (20/10/2017).

Meha, anjing yang berumur 9 tahun mati karena gagal jantung pada Mei 2016.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sindrom patah hati

Abhishek Maiti, dokter yang menangani Joanie mengatakan, kasus sindrom patah hati ini termasuk kasus yang jarang terjadi. Hal ini karena sindrom patah-hati berkaitan dengan rasa stres setelah kematian hewan peliharaan.

Ketika "episode" sindrom terjadi, Joanie mengalami ketegangan yang berat. Terlebih lagi Joanie juga menerima kondisi keluarga yang berat. Anaknya harus operasi, menantunya telah kehilangan pekerjaan. Penjualan properti, yang sempat digeluti Joanie tidak menghasilkan apapun.

Bagi Joanie, Meha seperti anak perempuannya. Ia suka melompat ke kolam renang dan senang saat diberikan hamburger, kata Joanie, nenek pensiunan berusia 62 tahun, yang pernah bekerja di bidang transkripsi medis.

Ia tinggal di sebelah barat laut San Antonio di kota Camp Woods.

Untuk menyembuhkan Joanie, ahli jantung Abhijeet Dhoble diberikan obat jantung. Pengalaman  Joanie di tahun 2016 dipublikasikan minggu ini di New England Journal of Medicine.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.