Sukses

Invisible Disabilities, Penyakit yang Tak Disadari Penderitanya

Invisible disabilities adalah penyakit tergolong kronis yang diderita banyak orang namun tidak disadari keberadaannya dalam tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua orang menyadari kondisi tubuh mereka yang sebenarnya. Ketika seseorang merasa masuk angin hingga ke tahap angin duduk, kemungkinan besar ia sebetulnya mengalami gangguan pada jantungnya.

Lalu rasa pusing berlebih sangat mungkin dianggap enteng padahal bisa menjadi pertanda pendarahan di dalam otak. Penyakit akut tersembunyi ini pasalnya dikenal dengan sebutan invisible disabilities.

Penderita invisible disabilities umumnya tidak mengetahui atau menyadari keparahan kondisi atau penyakit yang dialaminya. Ini dikarenakan kebanyakan dari mereka mengabaikan gejala atau pertanda yang ada dan kalau pun menyadarinya, mereka cenderung menginterpretasikan kondisi tersebut berbeda dengan yang sebetulnya.

Seperti dimuat laman Psychology Today, mengutip Rabu (22/2/2017), beberapa penyakit yang tergolong sebagai invisible disabilities diantaranya adalah depresi akut, bipolar disorder, skitzofrenia, stres pasca-trauma, cedera otak traumatis, epilepsi, HIV/AIDS, diabetes, sindrom kelelahan kronis, cystic fibrosis dan attention deficit disorder (ADD/ADHD).

Kesehatan jiwa dan mental penderita invisible disabilities dalam jangka panjang pasalnya terancam lantaran penyakit parah yang diidapnya tidak bisa atau tidak secepatnya terdeteksi dan ditanggulangi pihak medis.

Kerap kali obat-obat yang dikonsumsi penderita kondisi ini tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatannya sehingga memperkeruh kondisi fisik secara perlahan-lahan.

Banyak dokter menyebut invisible disabilities sebagai penyakit parah bersifat permanen yang harus dilawan penderitanya setiap hari tanpa tahu-menahu kefatalan kondisinya itu.