Sukses

China Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Pertahanan Amerika Serikat, Ini Alasannya

Pemerintah China menjatuhkan sanksi ke perusahaan AS lantaran kebijakan Amerika Serikat yang mengatur penjualan senjata ke Taiwan.

Liputan6.com, Beijing - China akan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan pertahanan Amerika Serikat.

Beijing mengatakan, sanksi ini akan dikenakan pada sejumlah perusahaan dan eksekutif pertahanan AS, termasuk unit dan individu di bawah komando Lockheed Martin, Raytheon dan General Dynamics.

Hal ini dilakukan oleh China lantaran kebijakan Amerika Serikat terkait penjualan senjata ke Taiwan, dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (23/5/2024).

Beijing juga murka lantaran hubungan yang hangat antara Washington dan Taipei. Ditambah lagi, munculnya sosok Lai Ching-te yang dilantik pada Senin (20/5) sebagai presiden baru Taiwan.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mencap Lai sebagai sosok separatis dan berbahaya.

China menyebut bahwa Lai bisa menyebabkan perang antara Beijing dan Taipei.

Penjualan senjata AS ke Taiwan dianggap China sebagai masalah serius yang melanggar prinsip dan sudah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok.

China juga menekankan, apa yang dilakukan AS bisa mengganggu kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

China Beri Sanksi ke Mantan Anggota Kongres AS Mike Gallagher Usai Berkunjung ke Taiwan

Rentetan sanksi China ke AS tak hanya berhenti di sektor pertahanan saja. Namun juga ke individu dalam dunia politik.

Kementerian Luar Negeri China mengumumkan sanksi ke mantan anggota Kongres Amerika Serikat Mike Gallagher usai memimpin delegasi politisi bipartisan AS ke Taiwan.

Kemlu China mengatakan, Mike Gallagher adalah mantan anggota Partai Republik dari Wisconsin.

Pihak China menyebut Mike Gallagher sering membuat pernyataan dan mengambil tindakan yang mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, merusak kedaulatan dan integritas wilayah negaranya serta melanggar kepentingan Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Gallagher dilarang masuk China dan entitas serta individu Tiongkok dilarang melakukan transaksi ataupun bekerja sama dengannya, dikutip dari laman SCMP.

Selain itu, pihak berwenang akan membekukan properti apa pun yang dimilikinya di wilayah Tiongkok, menurut Kemlu China.

Gallagher menjadi bagian dari delegasi kongres yang mengunjungi Taiwan pada Februari 2024. Selama perjalanan tersebut, ia mengatakan kepada presiden Tsai Ing-wen bahwa Amerika Serikat, Partai Demokrat, dan Republik, mendukung Taiwan demi kebebasan.

Beijing memandang Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok yang harus dipersatukan kembali, dengan kekerasan jika diperlukan.

3 dari 3 halaman

Sikap AS ke Taiwan

Sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka.

Namun Washington menentang segala upaya untuk mengambil alih pulau berpemerintahan sendiri itu dengan kekerasan dan berkomitmen untuk memasok senjata ke Taiwan.

Sebelumnya,Beijing menjatuhkan sanksi serupa terhadap mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya.

Menuduh Pelosi ikut campur dalam urusan dalam negeri Tiongkok setelah melakukan kunjungan dukungan ke Taiwan pada Agustus 2022.

Dan tahun lalu, perwakilan Kongres AS Michael McCaul dari Texas juga diberi sanksi oleh Beijing setelah melakukan perjalanan ke Taiwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.