Sukses

Kisah Ed Dwight, Kandidat Astronot Kulit Hitam Pertama AS jadi Orang Tertua Capai Luar Angkasa

Dwight adalah seorang pilot Angkatan Udara ketika Presiden AS John F. Kennedy mengusungnya sebagai kandidat astronot tahap awal di NASA.

Liputan6.com, Texas - Ed Dwight, kandidat astronot kulit hitam pertama Amerika Serikat (AS) akhirnya meluncur ke luar angkasa setelah penantian selama 60 tahun, ia terbang dengan perusahaan roket milik Jeff Bezos, Blue Origin pada hari Minggu (19/4/2024)

Dilansir dari NBC News, Senin (27/5/2024), Dwight adalah seorang pilot Angkatan Udara ketika Presiden John F. Kennedy mencalonkannya sebagai kandidat untuk korps astronot tahap awal NASA (National Aeronautics and Space Administration). Namun, dia tidak terpilih di angkatan tahun 1963.

Dwight, yang kini berusia 90 tahun, mengalami beberapa menit tanpa gravitasi bersama lima penumpang lain di dalam kapsul Blue Origin saat kapsul itu meluncur di luar angkasa dalam penerbangan sekitar 10 menit. Dia menyebutnya sebagai "pengalaman yang mengubah hidup."

"Saya pikir saya benar-benar tidak membutuhkan ini dalam hidup saya," kata Dwight sesaat setelah keluar dari kapsul. "Tapi, sekarang, saya merasa membutuhkannya dalam hidup saya. Saya sangat gembira," katanya.

Penerbangan singkat dari Texas Barat ini membuat Dwight menjadi pemegang rekor baru sebagai orang tertua yang pernah ke luar angkasa — hampir dua bulan lebih tua dari aktor "Star Trek" William Shatner ketika ia terbang pada tahun 2021.

Peluncuran ini merupakan peluncuran pertama Blue Origin setelah dihentikan selama hampir 2 tahun terakhir karena kecelakaan yang terjadi pada tahun 2022 saat pendorongnya jatuh, tetapi kapsul yang berisi eksperimen terjun ke tanah dengan selamat.

Penerbangan dilanjutkan kembali pada Desember 2023 lalu, tetapi tak ada seorang pun di dalamnya. Ini adalah kali ketujuh Blue Origin menerbangkan wisatawan luar angkasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Ed Dwight

Dwight, seorang pemahat dari Denver, bersama dengan empat pengusaha bisnis dari AS dan Prancis serta seorang pensiunan akuntan berada dalam penerbangan ke luar angkasa itu.

Harga tiket mereka tidak dipublikasikan dan tiket Dwight sebagian disponsori oleh lembaga nirlaba Space for Humanity.

Dwight termasuk di antara kandidat astronot yang direkomendasikan Angkatan Udara kepada NASA. Namun, dia tidak terpilih untuk angkatan 1963, yang pada akhirnya memilih astronot Gemini dan Apollo, termasuk Buzz Aldrin dan Michael Collins dari Apollo 11. 

Adapun NASA baru memilih astronot berkulit hitam pada tahun 1978, dan Guion Bluford menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang berada di luar angkasa pada tahun 1983. Tiga tahun sebelumnya, Soviet meluncurkan astronot kulit hitam pertama, Arnaldo Tamayo Mendez, seorang warga Kuba keturunan Afrika.

Setelah keluar dari militer pada tahun 1966, Dwight bergabung dengan IBM (International Business Machines Corporation) dan mendirikan sebuah perusahaan konstruksi sebelum meraih gelar master di bidang seni pahat pada akhir tahun 1970-an. 

Sejak saat itu dia mendedikasikan dirinya untuk seni. Patung-patungnya berfokus pada sejarah kulit hitam dan termasuk tugu peringatan dan monumen di penjuru negeri. Beberapa patungnya telah terbang ke luar angkasa.

3 dari 4 halaman

Kakek Berusia 77 Tahun Jadi Astronot Tertua

Sebelum Ed Dwight, orang tertua yang mendapatkan penghargaan orang tertua yang pergi ke luar angkasa adalah John Herschel Glenn. Setelah menjadi Warga Negara Amerika pertama yang ke orbit Bumi, Glenn kembali menorehkan sejarah pada 19 tahun silam, yakni 29 Oktober 1998. Ia melaksanakan misi dengan usia yang sudah terbilang uzur.

Dilansir History, Glenn memecahkan rekor sebagai manusia tertua yang pergi ke luar angkasa, pada usia 77 tahun, dengan menggunakan pesawat Discover. Dalam misi ke luar angkasa selama 9 hari, ia melakukan penelitian terkait kesehatan astronot dan pengaruh dunia ruang angkasa terhadap penuaan terhadap manusia.

Glenn ikut misi ke luar angkasa bersama rekannya, yakni pimpinan misi Curt Brown, pilot Steve Lindsey, Scott Parazynski, Steve Robinson dan perwakilan dari European Space Agency astronaut Pedro Duque, juga astronot Jepang Chiaki Mukai.

Dalam misinya itu, Glenn melakukan perjalanan mengorbit Bumi sebanyak 134 kali dengan total jarak 5,8 juta kilometer dalam waktu 213 jam 44 menit. Demikian seperti dimuat Nasa.gov.

Berdasarkan hasil penelitian Gleen dan tim, ditemukan bahwa penerbangan ke luar angkasa memberikan efek terhadap penuaan kulit. Hal ini dilihat dari perubahan keseimbangan manusia terhadap gravitasi, respon sistem kekebalan tubuh, kepadatan tulang-otot, metabolisme dan aliran darah, serta pola tidur.

4 dari 4 halaman

Pernah Menjadi Pilot Andalan

Sebelumnya, tahun 1957, Glenn pernah menjajal pesawat cepat supersonik mengitari Amerika serikat hanya dalam waktu sekitar 3 jam. Lelaki yang pernah menjabat senator di negaranya itu juga merupakan pilot andalan militer AS terutama dalam misi Perang Dunia II dan Perang Korea.

Pada tahun 1959, Glenn menjadi salah satu dari tujuh astronot yang terpilih oleh NASA untuk menjadi astronot pertama ke luar angkasa. Setelah menjalani sejumlah latihan, ia pada akhirnya berangkat ke luar angkasa pada tahun 1962, mengorbit bumi 3 kali dalam waktu 5 jam.

Glenn saat itu menjadi bintang bagi warga Amerika Serikat. Presiden AS kala itu, John F Kennedy mengunjunginya di Cape Canaveral, Kennedy Space Center. Glenn pun mendapat kehormatan, diundang ke Kongres dan menjadi pembicara di balai perwakilan rakyat tersebut.

Tahun 1964, Glenn mengundurkan diri dari NASA untuk mencalonkan diri sebagai wakil senat dari Ohio. Ia terpilih dan terus berkecimpung di dunia politik. Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat, namun gagal.

Sejarah lain mencatat pada 29 Oktober 1923, Turki menjadi sebuah republik setelah Kerajaan Ottoman hancur. Kemudian, pada 29 Oktober 1960, Cassius Clay, yang kelak dikenal dunia sebagai Muhammad Ali, memenangkan pertandingan profesional pertamanya.

Baca selengkapnya disini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini