Sukses

4 Hal yang Akan Terjadi Jika Bulan Semakin Menjauh dari Bumi

Bumi dan Bulan memiliki gaya gravitasi masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan ternyata bergerak terus menjauh dari Bumi setiap harinya. Hal ini dibuktikan dengan oleh panel reflektif yang dipasang oleh NASA pada 1969 dalam misi Apollo.

Dikutip dari laman NASA pada Selasa (19/03/2024), alat ini menunjukkan bahwa Bulan menjauhi Bumi sebanyak 3,8 sentimeter sejak 2,5 miliar tahun yang lalu. Para ahli menjelaskan bahwa peristiwa menjauhnya Bulan dari Bumi bukan karena ulah manusia.

Peristiwa ini diduga merupakan hasil dari gaya tarik menarik antara Bumi dan Bulan. Bumi dan Bulan memiliki gaya gravitasi masing-masing.

Gaya tarik menarik dari gravitasi Bulan dan Bumi ini juga berpengaruh terhadap kemiringan poros Bumi dan mempercepat rotasi Bumi. Para ahli memperhitungkan bahwa gaya tarik menarik tersebut juga membuat Bulan seperti dipukul mundur ketika air laut pasang dan lebih tinggi dari permukaan air laut.

Jarak 3,8 cm mungkin tidak akan terasa signifikan, tetapi jika jarak ini terakumulasi, dampak yang dirasakan juga akan semakin nyata. Melansir laman Space pada Selasa (19/03/2024), berikut .

1. Gelombang pasang di laut menjadi lebih sedikit

Gaya gravitasi Bulan memberikan efek pasang surut terhadap air laut di Bumi. Bagian lautan yang berada lebih dekat dengan Bulan akan mengalami pasang.

Sebaliknya, sisi lautan yang berada lebih jauh dari jangkauan Bulan akan mengalami surut. Jika Bulan semakin menjauh dari Bumi, maka gelombang pasang air laut akan menjadi lebih sedikit.

Hal ini bisa terjadi lantaran tarikan gravitasi satelit alami Bumi itu melemah. Apabila objek langit berbentuk bulat padat itu terus menjauh dari planet induknya, ritme pasang surut air laut di Bumi akan mengalami kekacauan.

Tak hanya itu, ekosistem serta kehidupan hewan-hewan laut yang ada di pesisir juga terancam hancur. Kepiting, terumbu karang, dan biota laut lainnya bakal kesulitan untuk bertahan hidup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Siang Malam Lebih Panjang

2. Waktu siang dan malam menjadi lebih panjang

Semakin Bulan menjauh dari Bumi, maka waktu siang dan malam akan menjadi lebih panjang. Hal ini lantaran Bulan memengaruhi kecepatan rotasi Bumi pada porosnya.

Semakin jauh jarak antara keduanya, semakin lambat rotasi Bumi pada sumbunya. Hal tersebut sudah diteliti oleh para ilmuwan menggunakan metode statistik baru.

Para ilmuwan mengintip masa lalu geologi Bumi dan melakukan rekonstruksi sejarah. Penelitian tersebut mengungkap bahwa 1,4 miliar tahun yang lalu, Bulan dan Bumi berjarak lebih dekat.

Akibatnya, planet kita ini berputar lebih cepat. Waktu 1 hari hanya berlangsung selama 18 jam.

Apabila Bulan semakin menjauh dari Bumi, maka waktu siang dan malam akan menjadi lebih panjang. Jika saat ini 1 hari terdiri dari 24 jam, tak menutup kemungkinan waktu 1 hari di masa depan menjadi 25 jam atau lebih, seiring menjauhnya Bulan dari planet induknya.

 

3 dari 4 halaman

Perubahan Iklim

3. Iklim Akan Berubah

Salah satu peran penting Bulan yakni menstabilkan kemiringan sumbu atau poros Bumi. Hal ini berdampak pada keseimbangan iklim, musim, dan cuaca di Bumi.

Jika Bulan terus melangkah menjauhi Bumi, maka keseimbangan antarmusim akan terganggu. Kondisi cuaca juga bakal semakin ekstrim dan sulit untuk diprediksi.

Selain itu, apabila Bulan semakin menjauh dari Bumi, langit malam bakal menjadi semakin gelap. Cahaya Bulan yang sebelumnya menerangi langit malam akan meredup seiring ia berjarak dengan Bumi.

Hal ini jelas akan membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. Pada 1972, ahli geologis dari Australia, A. F. Trendall, mengemukakan teori yang bernama “siklus Milankovitch” berdasarkan penelitiannya mengamati lapisan batuan sedimen Bumi.

Siklus ini menjelaskan bagaimana besarnya dampak yang dihasilkan jika sudut kemiringan Bumi dan bentuk orbit Bumi berubah walaupun sedikit saja. Teori ini disebut siklus karena diyakini perubahan kedua hal tersebut terjadi setiap 400.000, 100.000, 41.000, dan 21.000 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Stabil

4. Kemiringan Bumi Tidak Stabil

Jika Bulan semakin menjauh, dampak gravitasi Bulan terhadap Bumi juga akan melemah. Tanpa gaya gravitasi Bulan, kemiringan Bumi akan menjadi tidak stabil dan berubah drastis.

Mungkin saja Bumi bisa miring lebih dari 45 derajat tanpa Bulan. Tanpa Bulan, pengaruh gravitasi dari benda-benda langit lain, seperti Matahari dan planet-planet lain.

Hal ini akan menyebabkan kemiringan Bumi berfluktuasi secara liar. Fluktuasi ini dapat berkisar antara 22,1 derajat hingga 85 derajat.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.