Sukses

Pemimpin Partai Prancis Khawatir Macron Terlalu Agresif Dukung Ukraina

Pemimpin partai Prancis mulai khawatir usai mendengar pernyataan Emmanuel Macron yang akan terus mendukung Ukraina dengan pendekatan tanpa batas.

Liputan6.com, Paris - Para pemimpin partai besar di Prancis mulai khawatir usai mendengar pernyataan Emmanuel Macron yang akan terus mendukung Ukraina dengan pendekatan tanpa batas.

Kekhawatiran ini sampaikan para pemimpin partai saat melakukan pertemuan pada Kamis (7/3/2024).

Dalam pertemuan dua setengah jam tersebut, para ketua partai mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang menyebutkan bahwa Macron memanfaatkan konflik tersebut dengan tujuan memperkuat posisi koalisinya menjelang pemilu Eropa musim panas mendatang. 

Di tengah dukungan Eropa untuk Ukraina, mantan presiden AS Donald Trump lebih mengejutkan lagi. Ia menyebut, jika terpilih sebagai presiden AS kembali, maka salah satu kebijakan utamanya adalah menolak pengiriman pasukan darat dari Amerika Serikat ke Ukraina.

Usai Trump mengeluarkan pernyataan, Emmanuel Macron langsung mendesak sekutu Ukraina untuk tidak menjadi “pengecut” dalam mendukung Kyiv melawan invasi Rusia, dikutip dari CNA, Sabtu (9/3).

Beberapa pemimpin partai Prancis bahkan menyarankan agar Macron tak melakukan pendekatan “tanpa batas” untuk melawan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, mereka menilai Putin juga melakukan pendekatan serupa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Macron Tak Terlibat Perang dengan Rusia

Pemimpin Partai Hijau Marine Tondelier menyampaikan kekhawatirannya atas situasi Ukraina. Oleh karena itu ia berharap agar Macron bisa mencari langkah lain.

Jordan Bardella, presiden partai sayap kanan National Rally (RN) bahkan memohon kepada Macron agar tidak terlibat perang dengan Rusia.

Politisi senior Prancis Manuel Bompard juga mengatakan: "Saya datang dengan perasaan khawatir dan saya pergi dengan rasa yang lebih khawatir."

Parlemen Prancis akan mempunyai kesempatan untuk melakukan pemungutan suara mengenai strategi negara tersebut terhadap Ukraina, termasuk perjanjian keamanan bilateral yang ditandatangani dengan Kyiv bulan lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.