Sukses

Volodymyr Zelenskyy Desak Produksi Senjata Bersama di Eropa untuk Bertahan Lawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan keyakinannya bahwa Rusia bisa dikalahkan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan keyakinannya bahwa Rusia bisa dikalahkan. Dia juga memperingatkan bahwa perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa Eropa harus mengembangkan produksi senjata bersama dengan Ukraina dan membangun persenjataan yang memadai untuk pertahanannya.

“Perang selama dua tahun ini telah membuktikan bahwa Eropa membutuhkan persenjataan yang memadai untuk mempertahankan kebebasan. Menggunakan kemampuannya sendiri untuk memastikan pertahanan. Potensinya sendiri yang akan memungkinkan seluruh Eropa, atau bagian mana pun dari Eropa, untuk bangkit dan mempertahankan diri dalam situasi global apa pun,” ujarnya.

Zelenskyy menyampaikan komentar tersebut melalui tautan video pada konferensi pertahanan Stockholm, Minggu (7/1), ketika Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menyatakan komitmen negaranya untuk mendukung Kyiv, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (9/1/2024).

“Dukungan militer, politik, dan ekonomi Swedia untuk Ukraina tetap menjadi tugas utama kebijakan luar negeri pemerintah Swedia pada tahun-tahun mendatang,” tulisnya saat acara tersebut di X, aplikasi pesan yang sebelumnya bernama Twitter.

Jepang juga menjanjikan dukungannya kepada Kyiv pada Minggu (7/1) ketika Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa melakukan kunjungan mendadak, dan menjadi tamu asing resmi pertama di ibu kota Ukraina pada 2024.

“Jepang bertekad untuk terus mendukung Ukraina sehingga perdamaian dapat kembali terjadi di Ukraina,” kata Kamikawa melalui seorang penerjemah pada konferensi pers bersama rekannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.

Kamikawa, yang terpaksa berlindung di tempat perlindungan bom saat terjadi peringatan udara di Kyiv, mengecam serangan rudal dan drone Rusia terhadap warga sipil, khususnya pada Hari Tahun Baru, dan menambahkan bahwa negaranya akan memberikan tambahan $37 juta kepada dana perwalian NATO untuk membantu pembelian sistem pendeteksian drone.

Menurut kantor berita Reuters, Rusia mengerahkan hampir 300 rudal dan lebih dari 200 drone dalam serangan pada hari-hari terakhir tahun 2023 dan hari-hari pertama 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masuk Tahun 2024, Volodymyr Zelenskyy Beri Ancaman ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji dalam pidato Tahun Barunya pada Minggu (31 Desember) akan melampiaskan “kemarahan” terhadap pasukan Rusia pada tahun 2024.

Pesannya disampaikan kurang dari 72 jam setelah Moskow meluncurkan rentetan rudal dan drone ke kota-kota Ukraina, menewaskan 39 orang dalam salah satu serangan udara terbesar sejak perang dimulai, dikutip dari Channel News Asia, Senin (1/1/2024).

“Tahun depan, musuh akan merasakan keganasan dari senjata dalam negeri,” kata Zelenskyy dalam pidatonya di televisi, yang menampilkan klip artileri dan jet tempur Ukraina.

Ukraina akan memiliki setidaknya “satu juta” drone tambahan di gudang senjatanya tahun depan serta jet tempur F-16 yang dikirimkan oleh mitra Baratnya.

“Pilot kami sudah menguasai jet F-16, dan kami pasti akan melihatnya di langit kami,” katanya.

“Sehingga musuh kami pasti bisa melihat apa kemarahan kami yang sebenarnya.”

 

3 dari 3 halaman

Perang Masuk Tahun Ketiga

Perang ini memasuki tahun ketiga, Zelenskyy mendesak sekutu Baratnya untuk tetap memberikan dukungan di tengah meningkatnya tanda-tanda kelelahan akibat konflik tersebut.

“Rakyat Ukraina lebih kuat dari intrik apa pun, upaya apa pun untuk mengurangi solidaritas global, untuk melemahkan koalisi sekutu kami,” Zelenskyy memperingatkan dalam pesannya.

Terlepas dari persenjataan Barat yang bernilai miliaran dolar, Ukraina berjuang untuk membuat terobosan besar dalam serangan balasannya pada tahun 2023 melawan invasi pasukan Rusia.

Sementara itu, Moskow meningkatkan tekanan di sepanjang garis depan, dengan merebut kota Marinka di wilayah timur pada awal Desember dan berusaha menguasai Kupiansk di timur laut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.