Sukses

Kim Ju Ae Putri Kim Jong Un Disiapkan Jadi Penerus Dinasti di Korea Utara?

Para pengamat sebelumnya mengganggap mustahil bagi seorang perempuan memimpin Korea Utara. Namun, semakin banyak petunjuk bahwa Kim Jong Un tengah berupaya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada putrinya. Benarkah demikian?

, Pyongyang - Kim Ju Ae putri pemimpin Korea Utara (Korut) belakangan sering muncul ke muka publik.

Mengutip DW Indonesia, Rabu (3/1/2023), pertama kali ia muncul di depan umum bersama ayahnya, Kim Jong Un, pada peluncuran rudal November 2022. Saat itu dia diyakini berusia sekitar 9 tahun. Kemunculannya secara publik langsung menarik perhatian para analis dan media.

Setelah itu pada Februari 2023, Kim Ju Ae terpantau menemani ayahnya menghadiri lima acara lain. Dalam beberapa bulan terakhir putri Kim Jong Un itu juga makin sering muncul ke publik.

Apakah Kim Jong Un tengah mempersiapkan penerus dinastinya?

Awal Desember lalu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho pada sebuah acara media menjelaskan, Kim Jong Un tampaknya "sedang buru-buru" menyiapkan peralihan kekuasaan ke tangan putrinya. Direktur Badan Intelijen Korea Selatan Cho Tae-yong mengatakan kepada stasiun televisi KBS, dia yakin Kim Ju Ae memang sedang dipersiapkan untuk suatu hari mengambil alih kekuasaan dari ayahnya.

Meski demikian hal itu memicu tanda tanya, karena seperti diketahui, sistem nilai Konfusianisme di Korea Utara melarang perempuan untuk berkuasa. Selain itu, militer kelihatannya tidak terbiasa menerima perintah dari seorang perempuan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kim Jong Un Sedang Meletakkan Dasar untuk Menyerahkan Tongkat Estafet ke Putrinya

Direktur Badan Intelijen Korea Selatan Cho Tae-yong mengatakan, mesin propaganda Korea Utara telah berkembang pesat dan sibuk membangun kultus di sekitar gadis tersebut. Media domestik sekarang menyebutnya sebagai "Bintang Kejora Korea", sebuah gelar yang sebelumnya hanya diberikan kepada kakek buyutnya Kim Il Sung, tokoh pendiri Korea Utara.

Bahkan mereka yang sempat ragu setahun lalu kini berpendapat, Kim Jong Un sedang meletakkan dasar untuk akhirnya menyerahkan tongkat estafet kepada putrinya.

"Sebelumnya, saya skeptis bahwa Korea Utara akan memiliki pemimpin perempuan, tetapi lambat laun hal itu berubah karena Kim Ju Ae semakin sering muncul di acara militer – dan hal ini sangat berarti,” kata Kim Sung Kyung, pakar masyarakat dan budaya Korea Utara di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.

"Ke mana pun Kim Jong Un pergi dan apa pun yang dia katakan, diperhitungkan dengan sangat hati-hati, baik untuk masyarakat dunia maupun domestik," katanya kepada DW. "Awalnya, para analis berasumsi ada maksud politik di balik penampilan putri Kim bersamanya, tetapi hanya sedikit yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa masyarakat sosialis patriarki ini akan memiliki pemimpin perempuan."

Pandangan yang berkembang sekarang adalah bahwa Kim sedang meletakkan dasar bagi transisi kekuasaan. "Tindakan ini mirip dengan preseden bersejarah dalam keluarga Kim, tambah Kim Sung Kyung. Kim Il Sung menyerahkan kekuasaan militer kepada putranya, Kim Jong Il. Penguasa turun-temurun kedua Korea Utara ini kemudian berkomitmen pada negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir, yang diwarisi Kim Jong Un, ketika ayahnya meninggal pada Desember 2011.

 

3 dari 4 halaman

Menyiapkan Generasi ke-4 Dinasti Kim

Kim Jong Un juga disebut telah berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan persenjataan nuklir dan serangkaian rudal balistik, yang diyakini mmiliki kemampuan untuk menyerang daratan AS. Dan inilah kekuatan militer yang secara nyata bakal ia serahkan kepada putrinya.

"Banyak analis yang menyebut gender Kim Ju Ae sebagai faktor yang menghalanginya memimpin Korea Utara, tapi saya tidak percaya itu adalah isu yang penting," kata Kim Sung Kyung.

Media pemerintah punya waktu menciptakan citra Kim Ju Ae sebagai pemimpin yang kuat, dekat dengan laki-laki, dan juga sosok ibu yang peduli terhadap bangsa, jelasnya. "Saya sekarang percaya bahwa pemimpin Korea Utara berikutnya mungkin adalah perempuan, tetapi usia Kim Ju Ae yang masih terlalu muda, jadi masih terlalu dini untuk mengatakannya secara pasti," kata pakar Korea itu.

 

4 dari 4 halaman

Kim Jong Un Unjuk Citra Pemimpin ke Putrinya?

Lim Eul-chul, profesor ekonomi dan politik di Institute of Far Eastern Studies di Universitas Kyungnam di Seoul, juga menyuarakan pandangan serupa. "Jika menyangkut peran masa depannya, kita harus memandang semua kemungkinan,” katanya.

"Kim Ju Ae baru berusia 10 tahun. Meskipun dia sering terlihat bersama ayahnya di acara-acara yang berhubungan dengan militer, masih ada sedikit bukti untuk menentukan peran spesifik apa yang akan dia dia pegang atau mainkan di masa depan."

Lim mengatakan, kemungkinan besar Kim Jong Un setidaknya menggunakan putrinya "untuk menunjukkan citra pemimpin yang bertanggung jawab" dan memperkuat kendalinya atas negara. "Ada juga aspek memamerkan generasi keempat" penerus dinasti Kim untuk menggarisbawahi kekuatan dan legitimasi garis keturunan tersebut, tambahnya.

Namun, para analis juga menekankan bahwa ada banyak skenario lain yang sama masuk akalnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.