Sukses

Terkuak, Ratu Elizabeth II Khawatir Kematiannya di Skotlandia Bakal Menyulitkan Keluarga Kerajaan Inggris

Kekhawatiran mendiang Ratu Elizabeth II tersebut diungkapkan oleh Putri Anne, satu-satunya anak perempuannya sekaligus adik dari Raja Charles III.

Liputan6.com, London - Mendiang Ratu Elizabeth II khawatir pemakamannya akan terlalu sulit untuk diselenggarakan jika dia meninggal di Kastel Balmoral, Skotlandia. Hal tersebut diungkapkan Putri Anne, satu-satunya anak perempuannya sekaligus adik dari Raja Charles III.

Faktanya, Ratu Elizabeth II meninggal di Kastel Balmoral pada 8 September 2022. Saat itu, nenek dari Pangeran William dan Pangeran Harry ini berusia 96 tahun.

Pada hari-hari jelang kematiannya, Ratu Elizabeth II berbincang dengan anggota keluarganya tentang tempat kematiannya. Dia bahkan perlu dibujuk untuk mengabaikan perasaannya.

"Ada saat ketika dia merasa akan lebih sulit jika dia meninggal di Balmoral," ungkap Putri Anne dalam film dokumenter "Charles III: The Coronation Year", yang akan tayang pada 26 Desember, seperti dilansir NY Post, Jumat (22/12/2023).

"Kami mencoba membujuknya bahwa hal itu tidak boleh menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan."

Putri Anne dikenal dekat dengan Ratu Elizabeth II sepanjang hayatnya. Dia berada di sisi sang ibu pada saat-saat terakhirnya dan terus menemani jasadnya mengarungi perjalanan dari Skotlandia ke Istana Buckingham - menyebut perjalanan itu sebagai sebuah kehormatan dan privilese.

"Saya beruntung bisa berbagi 24 jam terakhir kehidupan ibu saya tercinta," ungkap Putri Anne seperti dikutip dari Independent.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ratu Elizabeth II Cinta dengan Skotlandia

Keputusan Ratu Elizabeth II untuk berada di Kastel Balmoral pada saat kematiannya bukanlah hal mengejutkan bagi banyak bangsawan, yang mengetahui bahwa dia sangat mencintai Dataran Tinggi Skotlandia dan menghabiskan banyak waktu di sana.

Putri Anne juga berbagi rasa saat dia melihat Mahkota Negara Kerajaan diturunkan dari peti mati ibunya di Kapel St George di Windsor selama pemakaman.

"Anehnya, saya merasa lega - itu saja, selesai," tutur Putri Anne. "Tanggung jawab itu berpindah."

Film dokumenter ini mengikuti penyesuaian keluarga kerajaan terhadap kehidupan tanpa Ratu Elizabeth II, serta aklimatisasi mereka dengan kehadiran raja baru yang mengisi peran tersebut.

3 dari 3 halaman

Putri Anne Puji Ratu Camilla

Sesaat sebelum kematiannya, Ratu Elizabeth II dikunjungi oleh Dr. Iain Greenshields, moderator sidang umum Gereja Skotlandia.

Greenshields mengatakan Ratu Elizabeth II berbicara tentang bagaimana keberadaannya di Balmoral memberinya banyak kedamaian dan kesenangan saat-saat terakhir hidupnya.

Sementara itu, Putri Anne sendiri mengaku bahwa adalah kebetulan belaka dia berada di sisi ibunya saat kematiannya.

Di bagian lain dalam film dokumenter tersebut, Putri Anne memuji Ratu Camilla karena memberikan dukungan yang luar biasa kepada Raja Charles III dalam kehidupannya di istana dan pekerjaannya.

"Saya sudah mengenalnya sejak lama. Pemahamannya tentang peran tersebut dan seberapa besar perbedaannya bagi raja sungguh luar biasa," ungkap Putri Anne.

"Peran ini bukanlah sesuatu yang wajar baginya, tetapi dia melakukannya dengan sangat baik. Dia memberikan perubahan kecepatan dan gaya, itu sama pentingnya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.