Sukses

Niat Berterima Kasih, Warga Desa di China Justru Rusak Patung Buddha Kuno Berusia 1.400 Tahun

Patung tersebut memiliki nilai penting dalam menunjukkan penyebaran agama Buddha di Sichuan dan daerah sekitarnya di China kuno.

Liputan6.com, Beijing - Sebuah patung Buddha berusia 1.400 tahun telah "tak sengaja" dirusak oleh penduduk desa di China, yang mengecatnya dengan warna cerah. Padahal, itu mereka lakukan sebagai ucapan terima kasih kepada para dewa setelah permohonan mereka terkabul.

Terletak di sebuah gunung terpencil di daerah Nanjiang di Provinsi Sichuan, China barat daya, patung-patung itu berada di jalur transportasi bersejarah yang dikenal sebagai Jalan Kuno Micang yang sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu.

Dilansir SCMP, Jumat (1/12/2023), patung-patung yang terdiri dari berbagai ukuran, diukir selama Periode Wei Utara (386-534). Para ahli menyebut bahwa patung-patung tersebut memiliki "nilai penting" dalam menunjukkan penyebaran agama Buddha di Sichuan dan daerah sekitarnya di China kuno.

Ditemukan dua tahun lalu, peninggalan tersebut belum dimasukkan sebagai unit perlindungan budaya namun pemerintah setempat telah memasang tenda hujan di atas situs tersebut dan memasang perangkat pengawasan. Namun, pejabat dari otoritas peninggalan budaya wilayah tersebut baru-baru ini menemukan dari rekaman pengawasan bahwa penduduk desa mengecat peninggalan itu dengan warna yang mencolok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah Terlambat untuk Mencegah

Ketika para pejabat tiba untuk mencoba menghentikan kerusakan terhadap patung tersebut, upaya pencegahan sudah terlambat. Pekerjaan mengecat patung kuno itu justru telah selesai.

"Jaraknya terlalu jauh dan tidak banyak yang bisa kami lakukan," kata seorang pejabat.

"Penduduk desa itu semuanya berusia 70-an atau 80-an. Mereka mengatakan mengecat patung tersebut karena ingin berterima kasih kepada umat Buddha karena telah mengabulkan doa mereka. Untuk saat ini, kami tidak dapat melakukan apa pun mengenai masalah ini, kecuali mengkritik dan mendidik mereka," sambungnya.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam laporan tersebut mengatakan dia dan rekan-rekannya sedang mencari cara untuk memulihkan patung tersebut.

"Kami mengundang para ahli untuk meneliti cara menghilangkan cat tersebut. Sangat mungkin untuk mengembalikan tampilan aslinya. Sementara itu, kami akan mengimbau masyarakat untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap perlindungan warisan budaya," kata pejabat itu menambahkan.

3 dari 4 halaman

Berita Telah Menyebar

Seorang pecinta peninggalan budaya bermarga Song, dari Chongqing di barat daya China mengatakan berita tentang lukisan di patung kuno itu telah menyebar luas di kalangannya.

"Patung-patung itu telah berdiri di sana selama lebih dari 1.400 tahun," katanya kepada surat kabar tersebut.

"Mereka telah dirusak oleh penduduk setempat. Sangat sulit untuk menerimanya."

4 dari 4 halaman

Sering Terjadi

Pemberian warna pada patung Buddha yang sudah tua dan usang sering terjadi di China, dan pengerjaannya biasanya didanai oleh penduduk desa.

Biro Peninggalan Kebudayaan Provinsi Sichuan mengatakan pada tahun 2018 bahwa 13 patung kuno di sebuah gua yang terkait dengan agama Buddha di daerah Anyue di provinsi tersebut telah "diperbaiki dan dicat secara tidak tepat".

Undang-undang Pelestarian Peninggalan Budaya China menetapkan bahwa setiap pekerjaan perbaikan dan renovasi peninggalan harus terlebih dahulu disetujui oleh otoritas kebudayaan dan harus dilakukan oleh perusahaan yang memiliki izin di bidang rekayasa perlindungan peninggalan budaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini