Sukses

Kemlu RI: 129 WNI Tidak Ingin Dievakuasi dari Tepi Barat Palestina dan Sejumlah Wilayah Israel

Pemerintah terus menjalin komunikasi intensif dengan para WNI di wilayah konflik sambil mempersiapkan proses evakuasi segera ketika situasi memungkinkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sebanyak 133 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Tepi Barat dan sejumlah wilayah Israel, dan hanya empat orang yang ingin dievakuasi ke wilayah yang lebih aman. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.

Dari angka tersebut 39 WNI berada di Tepi Barat, termasuk Yerusalem dan wilayah lainnya di Israel, dan 94 lainnya merupakan pelajar yang tinggal di Sapir.

Judha mengatakan, sebagian besar WNI yang memilih untuk tetap berada di wilayah tersebut masih merasa aman.

"Untuk yang 133, kita sudah melakukan Zoom Meeting dan mereka menyampaikan situasinya. Kita juga menyampaikan imbauan agar mereka meninggalkan wilayah tersebut," kata Judha, dalam pernyataan pers, Jumat (13/10/2023).

"Namun berdasarkan informasi terakhir, dari 133 tersebut hanya empat yang ingin meninggalkan karena merasa aman," sambungnya. 

Tugas negara, jelas Judha, adalah mengamankan dan melindungi WNI dari wilayah pertikaian ke wilayah yang lebih aman sesuai UU No. 37 tahun 1999. Namun dalam hal ini, pemerintah tidak memaksakan keputusan para WNI tersebut.

"Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai penilaian situasi keamanan, tapi pilihan dikembalikan kepada masing-masing," ungkapnya.

Selain 133 WNI tersebut, Judha juga mengatakan bahwa ada 10 WNI lainnya yang berada di Jalur Gaza. Pemerintah juga terus menjalin komunikasi intensif dengan para WNI tersebut sambil mempersiapkan proses evakuasi segera ketika situasi memungkinkan.

"Komunikasi intensif terus kita lakukan. Namun, hingga saat ini Israel masih terus memborbardir Gaza, jadi ini yang paling sulit dilakukan," ujarnya lagi.

Menurut catatan pemerintah, 10 WNI di Gaza terdiri dari tiga relawan MER-C yang tinggal di rumah sakit Indonesia. Sementara tujuh orang lainnya berasal dari dua keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat.

Pasca serangan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10), perkembangan terbaru saat ini, militer Israel menempatkan 300 ribu tentara cadangan di dekat perbatasan Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi WNI Aman

Dari total 133 WNI yang berada di wilayah konflik tersebut, Judha menyebut bahwa seluruhnya tidak ada yang menjadi korban dan berada dalam kondisi aman.

"Namun tentu kita tetap mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Di rumah sakit Indonesia itu ada fasilitas bunker, bisa digunakan di situ," tambahnya, sambil menegaskan bahwa pemerintah terus memantau kondisi mereka lewat grup Whatsapp. 

Sementara persiapan dan rencana evakuasi WNI masih terus dimatangkan, pemerintah menegaskan bahwa proses penyelamatan harus tetap mengedepankan keselamatan mereka. 

"Kita tidak mungkin menggerakkan WNI kita di tengah konflik, jadi proses evakuasi utamanya dari Gaza hanya akan kita lakukan jika ada jalur kemanusiaan," kata Judha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.