Sukses

Topan Haikui Menuju Taiwan, Penerbangan hingga Sekolah Ditangguhkan

Taiwan menangguhkan penerbangan, kereta api dan layanan feri, sekolah hingga acara-acara di luar ruangan untuk menghadapi Topan Haikui pada Minggu malam.

Liputan6.com, Taipei - Taiwan menangguhkan penerbangan, kereta api dan layanan feri, sekolah hingga acara-acara di luar ruangan untuk menghadapi Topan Haikui pada Minggu malam.

Para pejabat setempat mendesak para pekerja untuk tinggal di rumah ketika pulau itu bersiap menghadapi kedatangan Topan Haikui.

Haikui mendekat ketika Topan Saola terus melemah saat bergerak di sepanjang pantai Tiongkok, di mana 900.000 orang dan 80.000 kapal penangkap ikan telah dievakuasi ke tempat yang aman, dikutip dari laman AP, Minggu (3/9/2023).

Tak hanya Taiwan, sebagian besar wilayah Hong Kong dan sebagian wilayah pesisir daratan China juga menutup bisnis, transportasi, dan sekolah mereka.

Sebagian wilayah Taiwan sudah merasakan dampak hujan lebat dan angin kencang di Haikui, dan puluhan penerbangan domestik dibatalkan, begitu pula layanan udara ke Hong Kong dan Makau.

Badai tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 137 kpj (85 mph), dengan hembusan hingga 173 kpj (107 mph), menurut biro meteorologi pulau itu.

Di antara acara yang dibatalkan adalah festival balon udara di wilayah tengah Taichung, beberapa konser luar ruangan, acara seni, dan pertandingan bisbol.

Haikui diperkirakan akan mengarah menuju Tiongkok setelah melintasi Taiwan, dan pihak berwenang di kota Shantou di Tiongkok di provinsi Guangdong menyarankan penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan.

Jembatan lintas batas yang menghubungkan Hong Kong dan pusat perjudian di Makau serta Zhuhai sempat ditutup, dan pemimpin Makau Ho Iat Seng memerintahkan penghentian operasi kasino.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan dari Hong Kong

Saat badai menyapu pusat keuangan yang padat penduduknya, Observatorium Hong Kong mengeluarkan peringatan badai No. 10, peringatan tertinggi berdasarkan sistem cuaca kota untuk pertama kalinya sejak 2018.

Namun, pada Sabtu malam, observatorium telah membatalkan semua peringatan dan ratusan orang yang berlindung di fasilitas yang telah disiapkan telah kembali ke rumah.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok mengalami hujan lebat dan banjir paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di berbagai wilayah. Puluhan orang tewas, termasuk di daerah pegunungan terpencil di ibu kota, Beijing.

Pemerintah Hong Kong mengatakan, berbagai departemen menerima laporan total 1.206 pohon tumbang dan banjir dilaporkan terjadi di 18 wilayah. Dikatakan 75 orang mengunjungi rumah sakit dengan cedera terkait badai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.