Sukses

Vietjet Buka Penerbangan Langsung Jakarta-Ho Chi Minh City, Sektor Wisata Berpotensi Untung

Menantikan dampak positif penerbangan langsung Vietjet rute Jakarta-Ho Chi Minh City.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Sabtu lalu (5/8), penerbangan langsung perdana pesawat Vietjet dari Ho Chi Minh mendarat dengan aman di Jakarta. Penerbangan langsung Ho Chi Minh – Jakarta dengan Vietjet dapat ditempuh dalam waktu tiga jam dengan menggunakan Airbus A320.

Kehadiran rute penerbangan langsung dari Vietjet yang notabene maskapai low-budget ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap sektor wisata dari kedua negara. 

Berdasarkan rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI, Senin (7/8/2023), peluncuran penerbangan perdana maskapai Vietjet dari Ho Chi Minh – Jakarta ini, juga dihadiri oleh Konsul Jenderal Indonesia di Ho Chi Minh, Agustaviano Sofjan.

Penerbangan langsung perdana Vietjet tujuan Ho Chi Minh – Jakarta tersebut diawaki oleh Kapten Pilot Didi Adityawarman, salah satu pilot Indonesia terlama yang bekerja di Vietjet. 

Dampak Positif ke Sektor Wisata

Pihak Kemlu RI menilai bahwa kehadiran rute langsung Ho Chi Minh City ke Jakarta dari Vietjet ini menandai meningkatnya konektivitas, serta memberikan alternatif bagi konsumen. Sebelumnya, Vietnam Airlines dan Air Asia Indonesia juga membuka rute.

Berdasarkan data dari Kemenparekraf RI, dari total 5,4 juta turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun 2022, jumlah turis Vietnam mencapai 62190. Menurut data yang disampaikan di situs Agoda, Indonesia adalah salah satu tujuan destinasi warga Vietnam selama liburan Tet (Tahun Baru Imlek) tahun 2023 ini.

Ada pula peningkatan permohonan visa kunjungan bisnis juga semakin banyak diterima di Perwakilan RI di Vietnam.  Pasar yang menjanjikan ini tentunya telah mendorong maskapai Vietjet untuk menambah rute penerbangan langsung dari Ho Chi Minh ke Jakarta.

Sebelumnya Vietjet telah membuka penerbangan langsung dari Ho Chi Minh City – Bali pada tahun 2022 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awas, Informasi Nomor Kontak Sejumlah Maskapai Penerbangan di Google Maps Ternyata Palsu

Sebelumnya dilaporkan, Google sedang berusaha memperbaiki data kontak beberapa maskapai penerbangan besar yang tercantum di Google Maps yang ternyata palsu. Hal itu dilakukan setelah seorang pengguna Twitter mendapati bahwa nomor telepon yang tertera menghubungkan penelepon kepada penipu.

Beberapa lokasi maskapai penerbangan di bandara John F. Kennedy dan LaGuardia di New York tampaknya memiliki nomor telepon yang telah diubah pada daftar Google Maps. Pengguna yang mengunggah ini di Twitter menyatakan bahwa maskapai yang terdampak mencakup Delta, American, Southwest, dan Qantas. Unggahannya seketika menarik perhatian luas.

Dilansir dari CNN pada Kamis, 20 Juli 2023, seorang pengguna Twitter berbagi pengalamannya ketika mencoba menghubungi Delta setelah layanan pelanggan menyuruhnya mencari saluran bantuan untuk memesan ulang penerbangan yang dibatalkan melalui Google. Setelah menelepon nomor kontak yang terdaftar, dia menerima panggilan balik dari apa yang tampaknya adalah agen layanan pelanggan Delta, tetapi dengan kode negara Prancis.

Pengguna Twitter bernama Shmuli Evers menjelaskan bahwa setelah memberikan nomor konfirmasi dan namanya, agen tersebut dapat mencari informasi perjalanan dari Delta, menemukan penerbangan alternatif dari Newark yang berangkat sore hari. Namun, dia merasa ada yang tidak beres, sehingga memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan. Setelah itu, penipu tersebut berusaha mengirim pesan dan mencoba membujuknya untuk membayar lima kali lipat dari harga tiket asli.

Praktik penipuan semacam ini melibatkan pengeditan nomor telepon pada daftar bisnis lokal perusahaan besar di hasil Google. Seorang juru bicara dari Google menyatakan bahwa mereka tidak menoleransi aktivitas menyesatkan seperti ini dan terus memantau serta mengembangkan platform mereka untuk melawan penipuan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pengguna dan bisnis.

3 dari 4 halaman

Google Bisa Mengambil Tindakan Hukum

Tim Google telah memulai upaya untuk memulihkan ketepatan informasi, menangguhkan akun-akun jahat yang terlibat, dan menerapkan perlindungan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut. Menggunakan kombinasi moderator manusia dan teknologi, Google terus memantau konten yang dikontribusikan untuk menemukan dan menghapus informasi palsu, menerapkan kebijakan yang menyatakan bahwa semua kontribusi harus didasarkan pada pengalaman dan informasi nyata.

Akun yang ditemukan mengunggah data palsu atau menyesatkan dapat ditangguhkan atau bahkan menghadapi litigasi, menurut perusahaan, seperti gugatan yang diajukan pada Juni 2023 terhadap penjahat yang mengunggah ulasan palsu pada bisnis kecil. Bisnis yang terkena dampak seperti maskapai penerbangan dapat melaporkan kekhawatiran kepada Google dan penegak hukum atas dugaan penipu.

"Setiap kali kami mengetahui dugaan penipuan yang menargetkan pelanggan kami, termasuk dalam situasi ini, kami segera menyelidiki. Dengan menggunakan fakta-fakta yang diperoleh dari penyelidikan, jika memungkinkan, kami kemudian dapat menangani setiap situasi sesuai dengan sarana hukum yang kami miliki," kata juru bicara Delta kepada CNN.

Delta juga menyarankan pelanggan untuk menghubungi maskapai hanya melalui saluran yang dikenal seperti nomor yang tercantum di situs web mereka atau opsi perpesanan online mereka.

4 dari 4 halaman

Modus Penipuan Lewat Facebook

Melansir kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 31 Mei 2023, kasus pencurian data melalui media sosial banyak terjadi di masyarakat. Kini pelaku scam melakukan modus dengan cara mengirimkan link yang mengabarkan kematian teman atau kerabat di Facebook.

Dilansir dari NZHerald, kasus ini dilaporkan oleh pengguna Facebook di Australia. Modusnya diawali dari pesan langsung (DM) dari hacker kepada para pemilik akun.

Di dalam pesan langsung tersebut berjudul "Lihat siapa yang mati" disertai dengan link yang menyerupai artikel berita dan juga emoticon menangis. Link tersebut juga disertai narasi "Sangat menyedihkan" dan "Saya tahu kamu mengenalnya" untuk menjebak pemilik akun agar tergoda membuka link tersebut.

Jika link tersebut dibuka, pelaku scam itu bisa mencuri data yang terkait dengan akun Facebook, seperti alamat email, nomor telepon, dan tanggal lahir yang bisa digunakan untuk menjebol akun pribadi lain. Kejadian terburuknya adalah uang pribadi kita bisa diambil jika ada data terkait bank atau informasi finansial lain yang terhubung dengan akun kita. Selain melalui Facebook, pengamat menyebut modus ini bisa juga menyebar melalui aplikasi percakapan dan email.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.