Sukses

Armitha Seha Safitri WNI Pemegang WHV Australia Asal Malang Kecelakaan, Donasi Warga Indonesia Capai Rp350 Juta

WNI pemegang visa Working Holiday (WHV) yang berasal dari Malang, Armitha Seha Safitri menjadi korban kecelakaan mobil di kawasan Australia Selatan.

, Adelaide - Kabar duka datang dari Negeri Kanguru. Salah seorang warga negara Indonesia (WNI), Armitha Seha Safitri, menjadi korban kecelakaan mobil pada Jumat, 7 Juli di Wynarka, kawasan negara bagian Australia Selatan.

Perempuan yang karib disapa Mitha ini adalah pemegang visa Working Holiday (WHV) Australia yang berasal dari Malang. Ia kini masih dirawat di rumah sakit Flinders Medical Center di Adelaide dengan kondisi "luka kritis," menurut laporan polisi.

Elinda, pemegang WHV lain yang terus mengikuti perkembangan WNI Mitha di rumah sakit mengatakan baru menerima update terakhir pada Minggu 9 Juli malam.

"Dari informasi yang diberikan dokter per tadi (Minggu 9 Juli) malam, kondisi beliau semakin tidak baik atau semakin memburuk," kata Elinda seperti dikutip dari ABC Indonesia, Selasa (11/7/2023).

"Tidak ada tanda bahwa beliau akan kembali pulih."

Menurut laporan polisi, pada Jumat 7 Juli pukul 08.20 pagi waktu setempat, polisi menerima panggilan layanan darurat kecelakaan mobil di Jalan Raya Karoonda yang terletak di daerah Wynarka dan Chapman Bore.

Mitha yang berusia 30 tahun langsung diterbangkan ke rumah sakit menyusul kecelakaan tersebut.

Sejauh ini pihak kepolisian setempat belum menjelaskan kronologi kecelakaan dan masih melakukan penyelidikan. Kendati demikian dalam pernyataan melalui akun Facebook Polisi Australia Selatan, disebutkan bahwa pengemudi mobil lainnya adalah seorang pria berusia 63 tahun yang juga dibawa ke rumah sakit "tanpa cedera yang mengancam keselamatan jiwanya."

Menurut Elinda, bagian belakang mobil Mitha ditabrak oleh mobil silver yang "jauh lebih besar dari mobil beliau sehingga mengalami cedera parah."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Banyak Cedera pada Organ hingga Mati Otak

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter yang disampaikan pada Elinda dan teman-temannya, kondisi Mitha sangat parah. "Banyak sekali mengalami cedera pada organ tubuhnya," katanya.

"Termasuk patah tulang punggung, kemudian saat kecelakaan jantungnya sempat berhenti dan mereka mencoba melakukan CPR untuk pertolongan pertama," kata Elinda.

"Kemudian [Mitha] sudah mengalami mati otak."

"[Dan] memang satu ginjalnya masih berfungsi, tapi tidak begitu baik. Yang lainnya sudah tidak bisa diselamatkan. "Saat ini, Elinda mengatakan bahwa Mitha masih dirawat di rumah sakit dengan bantuan alat-alat untuk menopang hidupnya.

3 dari 5 halaman

Donasi Mencapai Rp350 Juta

Komunitas Indonesia di Adelaide melakukan penggalangan dana untuk meringankan tanggungan biaya dari kecelakaan yang menimpa Mitha.

Penggalangan dana tersebut dilakukan sejak Sabtu oleh IndoPeduliAdelaide dan organisasi Masyarakat Islam Indonesia Australia Selatan (MIIAS).

Hingga artikel ini diterbitkan, jumlah dana yang terkumpul sudah mencapai lebih dari AU$35.000 (Rp350 juta).

"[Jumlah] ini [memecahkan] rekor," kata Eni Mosel, pendiri organisasi IndoPeduliAdelaide.

"Orang-orang Indonesia ini, saya terharunya di situ, enggak pakai berpikir kalau untuk mengulurkan tangan meski hanya 5 dolar, 10 dolar, yang penting mereka ikut terlibat."

Untuk Keperluan Visa Kerabat Mitha hingga Keperluan Mendadak di Rumah Sakit

Menurut Eni, sebagian dari uang yang sudah terkumpul sudah disisihkan untuk keperluan visa ibu dan adik Mitha yang hendak datang ke Adelaide untuk menengoknya.

Keberangkatan keluarga Mitha ke Australia masih menunggu proses pengajuan visa yang melalui KJRI setempat telah dibantu melalui proses ekspres, yang dipercepat karena kedaruratan kondisi Mitha.

Selain untuk keberangkatan keluarga, dana tersebut juga diberikan kepada teman-teman Mitha yang menunggu di rumah sakit untuk keperluan mendadak.

Elinda, teman Mitha mengatakan ia tidak menyangka donasi yang terkumpul akan sebanyak saat ini dan berterima kasih.

"Komunitas semua terlibat, banyak sekali yang datang untuk berkunjung ... makanya saya bilang luar biasa masyarakat dan teman-teman dukungannya," katanya. "Semoga hal-hal baik yang dilakukan ini akan kembali lagi ke teman-teman dan saudara sekalian."

4 dari 5 halaman

Sosok Mitha Dikenal Tulus Kalau Berteman

Elinda adalah teman kerja Mitha yang dikenalnya sebagai seseorang yang "tulus kalau berteman."

Menurutnya, tidak sedikit teman Mitha yang terbang dari Sydney atau pun tempat lainnya yang mengunjunginya di rumah sakit.

"Bagaimana beliau terbiasa memanusiakan manusia lain, jadi teman-teman lain juga ikut mendukung," kata Elinda.

"Sampai detik ini, kita dari penjuru mana-mana datang dan berkumpul [menjenguk Mitha], dari yang enggak kenal [satu sama lain], kami jadi menambah keluarga."

 

5 dari 5 halaman

Hendak Pindah ke Sydney

Elinda mengatakan bahwa Mitha berencana untuk pindah ke Sydney dari kawasan Renmark di pedalaman Australia Selatan.

Menurutnya, pada Jumat 7 Juli, Mitha berangkat sekitar pukul 6 pagi ke Adelaide untuk mengembalikan mobil yang ia sewa di sana.

Ia berencana untuk jalan-jalan di Adelaide, sebelum akhirnya terbang ke Sydney pada hari Sabtu, 8 Juli untuk menetap di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini