Sukses

Donald Trump Mengaku Tidak Bersalah atas 37 Dakwaan terkait Dokumen Rahasia Negara, Pulang Sidang Mampir ke Resto Kuba dan Traktir Pendukung

Donald Trump menjalani sidang perdana atas 37 dakwaan terkait kesalahan penanganan dokumen rahasia negara pada Selasa 13 Juni 2023, sehari sebelum hari ulang tahunnya ke-77.

Liputan6.com, Washington - Donald Trump mengaku tidak bersalah atas 37 dakwaan terkait penanganan dokumen rahasia negara saat diadili di Pengadilan Federal di Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (13/6/2023).

Di ruang sidang yang terletak di lantai 13 gedung pengadilan, Trump yang mengenakan setelan gelap dan dasi merah digambarkan muram dan pendiam.

"Kami pastinya mengajukan pembelaan tidak bersalah," ungkap pengacaranya, Todd Blanche, kepada hakim seperti dilansir BBC, Rabu (14/6/2023).

Berada di meja yang sama dengan Trump adalah Walt Nauta, pembantu dekatnya yang dijerat enam dakwaan dalam kasus yang sama. Sementara itu, di seberang ruangan duduk seluruh tim penuntut, termasuk penasihat khusus Jack Smith, yang bertanggung jawab atas penyelidikan kasus dokumen rahasia negara ini.

Trump yang berulang tahun ke-77 pada 14 Juni, diizinkan meninggalkan pengadilan tanpa batasan untuk melakukan perjalanan domestik atau internasional. Namun, dia dilarang mendiskusikan kasus ini dengan Nauta.

Presiden ke-45 AS itu sempat mengacungkan jempol kepada para pendukungnya saat iring-iringan mobilnya meninggalkan gedung pengadilan.

Alina Habba, salah seorang pengacara Trump, mengulang klaim kliennya bahwa seluruh dakwaan bermotivasi politik.

"Kita berada pada titik balik dalam sejarah bangsa kita, penuntutan yang menargetkan lawan politik adalah hal yang Anda lihat dalam kediktatoran seperti di Kuba dan Venezuela," kata Habba. "Apa yang dilakukan terhadap Trump seharusnya membuat takut seluruh warga di negara ini."

Trump kemudian mengejutkan publik dengan singgah di sebuah restoran Kuba di Versailles usai sidang, di mana dia menggelar jumpa fans dadakan, berjabat tangan dan berfoto bersama para pendukungnya. Bahkan, Trump mentraktir mereka.

"Food for everyone - Makanan untuk semuanya," kata dia seperti dilansir CNN.

Pada satu momen, pendukungnya menyanyikan lagu "Happy Birthday".

Setelah memicu kehebohan di restoran Kuba, Trump yang merupakan kandidat calon presiden unggulan dari Partai Republik dalam Pilpres AS 2024, terbang ke New Jersey, di mana dia berpidato di hadapan pendukungnya di resornya, Bedminister.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penampilan Kedua Trump di Pengadilan

Sebanyak 37 dakwaan, yang diumumkan pada Jumat (9/6), muncul setelah FBI menemukan lebih dari 100 dokumen bertanda rahasia negara di kediaman pribadi Trump di Florida pada Agustus 2022.

Dokumen-dokumen tersebut diduga berisi informasi tentang pertahanan dan kemampuan senjata AS dan negara asing, serta rencana kemungkinan serangan balasan sebagai respons atas serangan asing.

Jaksa menuduh Trump menimbun dokumen-dokumen rahasia negara tersebut, menyimpannya di ballroom dan kamar mandi di kediamannya, serta terlibat dalam konspirasi dengan Nauta untuk menghalangi penyelidikan FBI.

Kasus hukum Trump dinilai tidak mengurangi dukungannya di kalangan pemilih Republikan. Jajak pendapat oleh CBS menemukan bahwa sekitar 76 persen pemilih utama Partai Republik lebih khawatir soal dakwaan yang bermotif politik daripada dokumen rahasia negara yang menimbulkan risiko keamanan nasional.

Pakar hukum mengatakan, dakwaan pidana dapat menyebabkan hukuman penjara yang serius jika Trump terbukti bersalah. Trump sendiri telah bersumpah, bagaimanapun, akan melanjutkan kampanyenya untuk Pilpres AS 2024 apapun putusannya.

Penampilan Trump di pengadilan pada Selasa 13 Juni adalah yang kedua dalam waktu kurang dari tiga bulan. Sebelumnya, pada April di New York, dia didakwa dengan tuduhan memalsukan catatan bisnis untuk membayar uang suap kepada bintang porno menjelang Pilpres AS 2016.

Tanggal persidangan berikutnya belum diumumkan, namun yang pasti kasus Trump ditangani oleh Aileen Cannon, hakim yang diangkatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini