Sukses

Pria di Korea Selatan Ditangkap Usai Buka Pintu Darurat Saat Pesawat Belum Mendarat, 194 Penumpang Panik Meski Selamat

Seorang penumpang laki-laki membuka pintu darurat saat pesawat masih berjarak 250 meter dari permukaan tanah, sekitar satu jam sebelum mendarat.

Liputan6.com, Seoul - Seorang pria berusia 30-an ditangkap karena membuka pintu darurat penerbangan Asiana Airlines saat mendarat di Korea Selatan.

Ia ditangkap seketika saat pesawat mendarat. 

Dilansir BBC, Jumat (26/5/2023), seluruh penumpang yang berjumlah 194 untungnya selamat dari penerbangan meski kondisi pesawat mendarat dengan pintu masih terbuka di Bandara Internasional Daegu pada hari Jumat.

Menurut media setempat, beberapa penumpang pingsan, sementara yang lain mengalami masalah pernapasan dan dibawa ke rumah sakit.

Penerbangan OZ8124, sebuah jet Airbus A321-200, lepas landas dari Pulau Jeju pada Jumat sekitar pukul 11.45 waktu setempat. 

Sekitar satu jam sebelum mendarat, seorang penumpang laki-laki membuka pintu darurat saat pesawat masih berjarak 250 meter dari permukaan tanah.

Video yang direkam seorang penumpang dan beredar di media sosial menunjukkan celah di sisi kiri pesawat dan angin menerpa barisan penumpang yang duduk.

Menurut saksi, pramugari saat itu tidak bisa menghentikannya karena pesawat hendak mendarat. Mereka mengatakan pria itu juga mencoba melompat keluar dari pesawat setelah membuka pintu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepanikan Penumpang

Para penumpang pun menggambarkan kepanikan terjadi di pesawat.

"Situasi kacau ketika orang-orang yang dekat dengan pintu pingsan satu per satu dan pramugari memanggil dokter di pesawat melalui siaran," kata seorang penumpang berusia 44 tahun kepada media Yonhap.

"Saya pikir pesawatnya meledak. Saya pikir saya akan mati seperti ini," tambahnya.

Beberapa anak usia sekolah juga menjadi penumpang, dalam perjalanan mereka ke acara olahraga.

Ibu dari salah satu siswa mengatakan, "Anak-anak gemetar, menangis, dan ketakutan."

Polisi mengatakan tersangka sejauh ini tidak memberikan penjelasan atas tindakannya, dan juga tidak mabuk pada saat ditangkap.

"Sulit untuk melakukan percakapan normal dengannya," kata seorang pejabat.

"Kami akan menyelidiki motif kejahatan dan menghukumnya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.