Sukses

Hujan Cacing di China Jadi Sorotan, Ini 5 Fenomena Binatang Jatuh dari Langit Seperti Hujan

Ketika 'hujan cacing' di China yang belum dapat dipastikan kebenarannya tengah jadi sorotan, jauh sebelum itu fenomena binatang berjatuhan dari langit yang juga disebut sebagai hujan binatang pernah terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan terkait hujan cacing tengah jadi sorotan di China. Fenomena itu disebutkan terjadi di Provinsi Liaoning dan jadi perbincangan hangat.

Fenomena hujan cacing yang diduga terjadi di China membuat bingung netizen. Ada netizen yang menganggap itu video palsu, namun ada juga pakar yang memberikan penjelasan ilmiah. 

Video hujan cacing di China itu dibagikan di Twitter baru-baru ini. Tampak mobil-mobil tertutup sesuatu berwarna hitam seperti cacing.

Menurut laporan The Rio Times peristiwanya terjadi di Beijing, namun beberapa netizen berkata plat mobilnya berasal dari Liaoning. 

Sejumlah teori pun bermunculan, mulai dari faktor cuaca hingga menyebut bahwa hal itu bukan cacing, melainkan tanaman. 

Laporan situs Outlook India menyebut fenomena itu dapat terjadi ketika badai yang membawa hewan-hewan tersebut ke udara. Teori cuaca itu berasal dari penjelasan jurnal Mother Nature Network. 

Sementara, ada sejumlah netizen yang membantah bahwa hujan cacing yang terjadi. Seorang netizen menegaskan bahwa 'cacing' itu sebetulnya bagian dari tanaman poplar yang jatuh.

Netizen itu juga membagikan foto ketika petugas membersihkan poplar itu dari jalanan.

"Benda-benda yang jatuh dari langit saat musim semi bukan ulat bulu, tetapi bunga majemuk dari pohon-pohon poplar. Ketika tumbuhan bunga poplar mulai berjatuhan, itu berarti mereka akan berkembang," ujar netizen bernama @Vxujianing.

Ketika 'hujan cacing' di China yang belum dapat dipastikan kebenarannya tengah jadi sorotan, jauh sebelum itu fenomena binatang berjatuhan dari langit yang juga disebut sebagai hujan binatang pernah terjadi. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Selasa (14/3/2023):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Hujan Iguana

2020 lalu suhu di Florida dilaporkan sedang turun, begitu juga dengan kondisi iguana yang ikut melemah.

Iguana berjatuhan dari pohon itu bagaikan hujan. Dengan badan yang membeku dan tidak bisa bergerak, iguana tersebut banyak yang jatuh dari cabang-cabang pohon dan tergeletak begitu saja di pinggir jalan atau di halaman. Telah dipastikan oleh pihak berwenang, iguana tidak ada yang mati, melainkan hanya kedinginan.

Berdasarkan laporan National Weather Service Miami (NWS), dengan suhu terendah mencapai -1 hingga 4 derajat Celcius pada Selasa malam di daerah Miami, beberapa iguana menjadi membeku sehingga gerak mereka melambat dan bahkan menjadi tidak bergerak sepenuhnya.

Melalui akun twitter resmi NWS, pihak lembaga cuaca itu menyampaikan, "Ini bukan sesuatu yang biasanya dapat kami prediksi, tetapi jangan terkejut jika Anda melihat iguana jatuh dari pohon malam ini.” 

Beberapa penduduk setempat juga ikut meramaikan Twitter dengan mengunggah foto iguana jatuh di sekitar mereka.

3 dari 5 halaman

2. Hujan Ikan

Di Tampico, Meksiko, pernah terjadi fenomena ikan jatuh dari langit saat hujan ringan melanda daerah itu. Kejadian ini tentunya membuat banyak orang-orang takjub. Demikian dikutip dari laman Oddee.com, Jumat 24 Januari 2020.

Beberapa ekor 'perenang kecil' yang jatuh dari langit tersebut membuat banyak orang penasaran. Salah satu warga Meksiko mengatakan bahwa ikan-ikan tersebut melayang dan terbawa oleh angin. Pasalnya, beberapa waktu lalu wilayah Amerika Latin sempat diterjang badai besar.

Tak hanya di Meksiko, sebuah kota di Honduras, Yoro, pernah diguyur hujan ikan. Hal itu diyakini sebagai peristiwa yang sekali terjadi dalam satu abad. Orang-orang di daerah itu menyebutnya fenomena Lluvia de Peces.

Sejumlah tempat di Australia mengalami kekeringan parah, termasuk di kota Winton, negara bagian Queensland. Namun, ketika hujan akhirnya turun, ternyata tak sekedar mencurahkan air, melainkan ikan yang bermunculan bagaikan hujan.

Seorang warga bernama Tahnee Oakhill mengaku terkejut saat melihat sejumlah ikan bergeletakan di jalan depan rumahnya. Demikian dikutip dari Australian Broadcasting Company.

Di Skotlandia rupanya juga pernah terjadi hujan ikan. Awalnya, ratusan ikan kecil ditemukan berserakan di belakang salah satu rumah warga. Namun setelah hujan berhenti, banyak warga yang melaporkan bahwa terdapat banyak ikan kecil berserakan.

4 dari 5 halaman

3. Hujan Katak

Suatu ketika, tentara yang tengah perang waktu itu kaget mendapati hujan yang jatuh bukan berupa air. Malahan, katak-katak muda berukuran kecil yang berjatuhan dari langit.

Para tentara yang sedang bertempur pada saat itu sangat terkejut ketika menyadari bahwa hujan yang jatuh dikepala mereka bukan hanya air, tetapi bersamaan dengan katak muda berukuran kecil.

Karena terlalu banyak, katak-katak tersebut sampai terhimpit di dalam topi bahkan kantung yang ada di seragam prajurit.

Selain di Prancis, hujan katak juga pernah terjadi di Massachusets (AS) pada September 1953, Naphlion (Yunani) pada Mei 1981, Kansas City (AS) pada 1873, dan di Jepang. Fenomena itu sendiri sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah.

4. Hujan Cacing

Hujan cacing pernah juga terjadi pada tahun 2007 di Jennings, yang dialami oleh salah satu karyawan Departemen Kepolisian Jennings, Eleanor Beal.

Ia mengatakan bahwa tiba-tiba binatang itu berjatuhan dari langit, tetapi pada awalnya ia belum mengetahui binatang apa yang jatuh. Demikian dilansir dari KPLCTV.com.

"Itu bukan burung dan bukan pesawat, itu adalah cacing," kata Beal. Gumpalan kusut besar itu jatuh tepat pada dirinya dan petugas wanita lainnya.

Ketika ia melihat cacing-cacing itu bergerak, ia segera menyingkirkannya dan berlali secepat mungkin untuk berlindung. Kabar bahwa hujan cacing sejauh ini diambil sehingga Petugas Komunikasi Martha Amie harus melihatnya untuk mempercayainya.

Di Norwegia, hujan cacing rupanya juga penah terjadi. Dilansir dari Independent.co.uk, kejadian itu dialami oleh guru biologi, Karstein Erstad, saat dia bermain ski di pegunungan.

Ia mengatakan bahwa melihat gumpalan cacing di salju. Saat ia periksa, ternyata cacing itu masih hidup. 

Satu teori populer tentang hujan hewan menunjukkan bahwa cacing-cacing itu mungkin telah diangkat oleh udara dan kemudian dibawa turun jauh dari tempat awal mereka. Selain itu, teori berbeda juga mengatakan semburan air, cuaca yang mirip dengan tornado, dapat membawa hewan kecil tersebut dari laut hingga tiba di darat. 

 

 

5 dari 5 halaman

5. Hujan Laba-laba

Hujan laba-laba pernah terjadi di dataran Pegunungan San Bernardo, Argentina. Pada April 2007 itu, ribuan laba-laba dari berbagai ukuran dan warna berjatuhan dari langit dan membuat warga ketakutan. Belum dapat dijelaskan penyebab fenomena tersebut.

Dilansir dari Popularmechanics.com, di sana, penduduk melaporkan bahwa langit dipenuhi dengan laba-laba secara tertata bagaikan hujan. 

Peristiwa semacam ini dilaporkan umum untuk spesies khusus laba-laba-tenun-orb ini di bagian selatan Amerika Selatan. Pada malam yang lembab, laba-laba ini bekerja sama untuk menenun jaring raksasa yang membentang puluhan kaki dan menjangkau dari pohon ke pohon. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.