Sukses

Tampil Terakhir Kali Sebagai PM Selandia Baru, Jacinda Ardern Beri Saran bagi Chris Hipkins

Panggung terakhir Jacinda Ardern sebagai pemimpin Selandia Baru adalah ketika ia bersama dengan Hipkins dan anggota parlemen lainnya berkumpul di Ratana untuk merayakan ulang tahun pendiri gerakan keagamaan Māori.

Liputan6.com, Wellington - Jacinda Ardern membuat penampilan publik terakhirnya sebagai Perdana Menteri Selandia Baru pada Selasa (24/1/2023). Dia mengaku, hal yang paling dirindukannya kelak adalah rakyat karena mereka telah menjadi kebahagiaannya dalam bekerja.

PM Jacinda yang telah menjadi ikon kiri global, tidak hanya mengejutkan Selandia Baru, tapi juga dunia pada Kamis (19/1), ketika ia mengumumkan mundur dari jabatannya. Ia mengaku bahwa alasannya sederhana, yaitu tidak lagi punya cukup tenaga untuk memimpin.

Penggantinya telah terpilih, Chris Hipkins. Pelantikan Hipkins berlangsung pada Rabu (25/1).

Panggung terakhir Jacinda sebagai pemimpin Selandia Baru adalah ketika ia bersama dengan Hipkins dan anggota parlemen lainnya berkumpul di Ratana untuk merayakan ulang tahun Tahupōtiki Wiremu Ratana, pendiri gerakan keagamaan Māori.

Kepada wartawan, Jacinda mengatakan bahwa dia telah berteman dengan Hipkins selama hampir 20 tahun dan menghabiskan dua jam bersama dalam perjalanan ke Ratana. Dan satu-satunya saran paling memungkinkan bagi Hipkins, menurut Jacinda adalah, "Jadilah diri sendiri".

"Itu (saran) untuknya sekarang. Agar dia mengukir ruangnya sendiri untuk menjadi pemimpin versi dirinya," kata Jacinda seperti dikutip dari NBC News. "Sebenarnya tidak ada saran yang bisa saya sampaikan. Saya tentu saja bisa berbagi informasi, pengalaman, tapi untuk sekarang itu yang penting baginya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menepis Isu Miring

Dalam kesempatan yang sama, Jacinda juga mengomentari kabar yang menyebutkan bahwa pengunduran dirinya dipengaruhi oleh kritik pedas dan misoginis.

"Saya akan membenci siapa pun yang melihat pengunduran diri saya sebagai komentar negatif terhadap Selandia Baru," tegas Jacinda. "Saya telah merasakan cinta, kasih sayang, empati, dan kebaikan selama bertugas. Itu adalah pengalaman utama saya."

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Hipkins mengatakan bahwa transisi kepemimpinan yang dijalaninya "pahit".

"Jelas, saya sangat terhormat untuk mengambil peran ini, tetapi seperti diketahui, Jacinda adalah teman baik saya," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Terima kasih

Di Ratana, Jacinda disambut dengan pelukan dan nyanyian. Perempuan berusia 42 tahun itu memberi tahu mereka yang hadir bahwa ia akan meletakkan jabatannya dengan cinta dan kasih sayang yang lebih besar untuk Selandia Baru dan rakyatnya dibanding saat ia memulainya.

"Terima kasih dari lubuk hati saya atas keistimewaan terbesar dalam hidup saya," tambahnya.

Tidak lupa, Jacinda mengapresiasi rekan-rekannya sebagai orang-orang yang luar biasa.

"Saya tidak pernah melakukan pekerjaan ini sendirian," ungkap Jacinda. "Saya melakukannya bersama para pelayan yang luar biasa bagi Selandia Baru. Dan saya pergi dengan mengetahui bahwa Anda berada di tangan terbaik."

Jacinda memilih tetap menduduki kursi anggota parlemen hingga April untuk menghindari pemilu khusus menjelang pemilu nasional pada Oktober. Dia menegaskan siap untuk peran barunya.

"Saya siap menjadi banyak hal," tutur Jacinda. "Saya siap menjadi anggota parlemen. Saya siap menjadi saudara perempuan, dan seorang ibu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.