Sukses

Truk Tanker Bawa 60.000 Liter LPG Nyangkut di Bawah Jembatan Afrika Selatan dan Meledak, 10 Orang Tewas

Liputan6.com, Johannesburg - Sedikitnya 10 orang tewas, dan sekitar 40 lainnya luka-luka, akibat ledakan besar truk tanker yang membawa bahan bakar di dekat rumah sakit di timur Johannesburg, Afrika Selatan.

Truk tanker itu tampaknya terjebak di bawah jembatan rendah pada Sabtu 24 Desember 2022 pagi di Kota Boksburg, sekitar 100 meter dari O.R. Tambo Memorial Hospital.

Truk itu membawa liquefied petroleum gas (LPG) atau bahan bakar gas cair.

Korban dievakuasi dari korban rumah sakit setelah bagian atap runtuh akibat ledakan.

"Rupanya, sebuah truk tanker pembawa gas cair melaju di bawah jembatan kereta bawah tanah dan terjebak di sana, dan karena gesekan, itu terbakar," kata juru bicara layanan darurat William Ntladi seperti dikutip dari BBC, Minggu (25/12/2022).

Saat petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api, terjadi ledakan kedua yang sangat besar - terekam dalam video amatir - yang menghancurkan sebuah mobil pemadam kebakaran dan dua kendaraan bermotor.

"Kami menerima telepon pada pukul 07.50 yang memberi tahu kami bahwa sebuah kapal tanker gas terjebak di bawah jembatan. Petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memadamkan api. Sayangnya, tanker itu meledak," kata William Ntladi, juru bicara layanan darurat di wilayah tersebut, kepada AFP.

Salah satu yang terluka adalah pengemudi yang telah dibawa ke rumah sakit, tambahnya.

Dia mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 10 dari sembilan yang dilaporkan sebelumnya.

Dari mereka yang terluka, sekitar setengahnya dalam kondisi serius sementara 15 lainnya luka parah namun dalam kondisi stabil.

Enam petugas pemadam kebakaran juga menderita luka ringan, kata Ntladi.

Video di media sosial menunjukkan bola api besar di bawah jembatan, yang tampaknya terlalu tinggi untuk ditenggelamkan oleh kapal tanker itu.

Itu membawa 60.000 liter gas LPG, yang digunakan terutama untuk memasak dan kompor gas, dan datang dari tenggara negara itu.

Saksi Jean Marie Booysen menggambarkan "sentakan besar" pada pagi hari, tak lama setelah pukul 6.30 pagi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ledakan Seperti Bom

Ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa bertambah, karena 19 orang dalam kondisi kritis dan 15 lainnya stabil tetapi terluka parah, lapor AFP.

Saksi mata Michael Kulinji menggambarkan ledakan itu "lebih seperti bom" dan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia melihat api di bawah jembatan.

Saksi lain, Jean Marie Booysen, mengatakan bahwa dia melihat "api yang sangat besar sekitar pukul 06:35 waktu setempat (04:35 GMT) dan berpikir "ini terasa seperti 6,5 di Richter", lapor Reuters.

Rekaman yang tampaknya diambil segera setelah ledakan menunjukkan sejumlah orang yang linglung dan terbakar tersandung di sekitar area perumahan di dekat pusat gempa.

3 dari 4 halaman

Hari yang Menyedihkan

Bagian atas truk menggores jembatan rendah, memicu api yang menyebabkan ledakan, menurut pejabat layanan darurat mengutip Africa News.

Premier Provinsi Gauteng Panyaza Lesufi mengumumkan jumlah korban tewas terbaru pada konferensi pers tetapi mengatakan angka tersebut dapat diperbarui.

"Ini adalah hari yang menyedihkan. Ini hari yang menyedihkan bagi provinsi kami, hari yang menyedihkan bagi negara kami. Dan sekali lagi kami ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang terkena dampak," kata Lesufi.

 

4 dari 4 halaman

Pemeriksaan

Kapal tanker itu dilaporkan mengirimkan gas ke O.R. Tambo Memorial Hospital, tempat beberapa korban luka dirawat.

Lesufi mengatakan sebagian rumah sakit rusak parah dan telah ditutup, sementara pemeriksaan sedang dilakukan untuk melihat apakah seluruh fasilitas harus terus beroperasi.

Tania Campbell, Wali Kota Ekurhuleni, terlihat mengunjungi lokasi ledakan bersama pejabat lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.