Sukses

Sheriff Tangkap Ular Boa Seberat 34 Kilogram di Florida

Sheriff bertato ini menaruh ular boa itu di dalam karung.

Liputan6.com, St. Lucie - Seorang sheriff di Florida menangkap seekor boa berukuran jumbo. Para netizen menyorot ukuran ular boa itu sangat gemuk sehingga diduga makan dengan lahap.

Sheriff bertato itu merupakan petugas dari St. Lucie County Sheriff's Office (SCSO). Ia tampak menaruh ular sepanjang 10 kaki (tiga meter) ke dalam karung putih.

Aksi sheriff itu dibantu oleh komisi konservasi di Florida, yakni Florida Fish and Wildlife Conservation Commission (FWC).

"Pas sekali di Hari Nasional Responder Pertama bahwa para deputi kami, dengan bantuan FWC, menangkap boa sebesar 10 kaki, 75 pound pada pagi ini di pemukiman Tall Pines," tulis sebuah postingan di Facebook resmi SCSO, dikutip Minggu (6/11/2022).

<p>Sheriff tangkap ular boa di Florida. Dok: Facebook/St. Lucie County Sheriff's Office </p>

"Terima kasih atas segala yang kalian lakukan bagi masyarakat kami, terutama saat terkait reptil besar," ujar pesan di postingan tersebut.

Selanjutnya, ular itu dibawa ke Chandler's Wild Life yang merupakan sarana konservasi di Florida. Pengurus Chandler tampak antusias kedatangan penghuni baru tersebut. Ular itu ternyata betina.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Chandler’s Wild Life (@chandler_gk)

Florida yang memiliki iklim tropis memang menjadi habitat bagi berbagai reptil, termasuk ular besar dan aligator. 

Tiap tahun, ada juga daerah yang menyelenggarakan acara berburu ular piton. Acara itu digelar untuk menjaga habitat sebab reptil itu memangsa hewan-hewan lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lomba Tangkap Ular Piton

Sebelumnya dilaporkan, lomba ular piton digelar di Florida dengan hadiah ribuan dolar atau setara puluhan juta rupiah. Pemerintah negara bagian Florida juga mendukung perlombaan ini. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Senin (8/8), perburuan ular ini secara resmi dimulai Jumat lalu (5/8) dan akan berakhir 15 Agustus mendatang. Ular sanca Burma menjadi sasaran.

“Perburuan ini penting karena setiap ular piton yang berhasil ditangkap berarti mengurangi satu spesies invasif yang memangksa burung, mamalia dan reptil kita,” ujar First Lady Negara Bagian Florida, Casey DeSantis.

Menurut rilis berita, sejak tahun 2000 ada lebih dari 17.000 ular piton yang dikeluarkan dari ekosistem Everglades. Ular piton Burma bukanlah spesies asli Florida. Hewan itu memangsa burung, mamalia dan reptile. Seekor ular sanca betina dapat bertelur hingga 100 butir dalam setahun.

Hadiah uang tunai hingga 2.500 dolar atau sekitar Rp 36 juta disediakan untuk kategori professional dan pemula, bagi mereka yang dapat menangkap ular sanca paling banyak. Hadiah tambahan diberikan untuk ular sanca terpanjang yang dapat ditangkap di setiap kategori. Setiap ular sanca yang ditangkap harus dibunuh, tetapi para pemburu berpotensi didiskualifikasi jika mereka membunuh ular-ular itu secara tidak manusiawi atau membunuh ular asli.

Sejauh ini pemburu yang terdaftar mewakili 32 negara bagian dan Kanada. Mereka yang telah mendaftar secara online dan membayar uang pendaftaran harus menyelesaikan kursus pelatihan online sebelum memulai perburuannya.

3 dari 4 halaman

Bahayakan Habitat

Ular piton Burma, sesuai namanya, bukan berasal dari Florida. Menurut situs Newsweek, ular-ular itu dijual ke Florida pada tahun 1970 hingga 1980-an sebagai hewan eksotis. 

Namun, sejumlah pemilik malah melepas hewan itu ke alam liar karena tak bisa memeliharanya. Alhasil, ular tersebut malah mengganggu alam di Florida. 

Situs United States Geological Survey (USGS), daerah terparah adalah Everglades National Park. Pada 2012, studi menunjukkan kelinci rawa, kelinci cottontail, hingga rubah lenyap di daerah itu. 

Hewan lain seperti rakun, opossum, dan bobcat juga turun drastis. Spesies rakun anjlok hingga 99,3 persen seja 1997.

Situs Florida Fish and Wildlife Conservation Commission menjelaskan bahwa masyarakat boleh membantu membunuh ular piton itu secara manusiawi. Ular piton harus dibunuh di tempat dan tidak boleh ditransfer ke tempat lain. 

FWC juga menyediakan peta di mana publik bisa membantu membasmi spesies invasif tersebut.

Dijelaskan bahwa ular piton Burma bisa tumbuh hingga 1,8 meter dan 2,7 meter. Ular berwarna motif gelap ini memiliki kepala berbentuk segitiga. Akibat ukurannya yang besar, ular piton Burma hanya memiliki sedikit predator, kecuali manusia. Piton juga membahayakan spesies yang nyaris punah seperti tikus kayu Key Largo.

4 dari 4 halaman

Musim Hujan Tiba, Kenali Penyebab Ular Menetas di Rumah dan Tips Mengatasinya

Oktober hingga Desember disebut musim penghujan di Indonesia. Saat musim hujan tiba, telur-telur ular biasanya menetas. 

Hal itu terjadi seiring proses siklus biologi alami ular. Sebagaimana tahun lalu, banyak ditemukan bayi kobra di sekeliling rumah tempat tinggal kita.

Bukan semata sengaja, lantaran induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar Agustus-September setelah musim kawin. 

Melansir Yayasan Sioux Ular Indonesia dan Indonesia Snake Rescue, ada tujuh penyebab ular meretas di dalam rumah.

Pertama, ular adalah satwa liar yang habitatnya dekat dengan manusia. Mereka mendapatkan makanan di sekitar tempat tinggal. Induk ular secara insting akan menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan ular untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya nanti.

Kedua, ular adalah satwa yang mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan baru termasuk pembangunan kawasan yang awalnya adalah habitat mereka. Meskipun tergusur, ular dapat bertahan hidup di sela-sela pondasi dan rumah warga.

Ketiga, ular adalah satwa soliter, hidup sendiri bukan berkelompok sehingga sulit diketahui keberadaannya. Jika ada temuan satu ekor ular, tidak berarti ada kawanannya di sekitar mereka. Ular sangat pintar bersembunyi.

Keempat, ular tidak membuat sarang. Sarang adalah tempat tinggal satwa, jika keluar cari makan dia akan balik lagi ke tempat yang sama. Sedangkan ular bersifat nomaden atau berpindah-pindah. Jikalau ditemukan lubang tetasan telur ular, itu adalah tempat induk ular menaruh telurnya dan ditinggal. Induk ular tidak mengerami telur ular.

 

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.