Sukses

Korea Utara Tembak 250 Peluru Artileri Dekat Perbatasan Korea Selatan

Korea Utara menembakkan peluru artileri di dekat perbatasan lautnya dengan Korea Selatan pada Selasa 18 OKtober 2022 malam waktu setempat. Sehari setelah Korea Selatan memulai latihan militer tahunan.

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara menembakkan peluru artileri di dekat perbatasan lautnya dengan Korea Selatan pada Selasa 18 OKtober 2022 malam waktu setempat. Ini terjadi sehari setelah Korea Selatan memulai latihan militer tahunan untuk mengatasi provokasi Korea Utara dengan lebih baik.

Joint Chiefs of Staff (Kepala Staf Gabungan) Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu (19/10/2022) pagi, seperti dikutip dari Associated Press (AP), bahwa Korea Utara menembakkan sekitar 100 peluru di lepas pantai baratnya dan 150 peluru di lepas pantai timurnya.

Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa militer Korea Selatan beberapa kali menyiarkan pesan yang meminta Korea Utara untuk menghentikan penembakan, tetapi tidak ada laporan tentang kekerasan antara kedua pihak yang berseteru.

Militer Korea Selatan mengatakan bahwa peluru artileri tersebut tidak mendarat di perairan teritorial Korea Selatan tetapi jatuh di dalam zona penyangga maritim yang didirikan kedua Korea, berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 yang bertujuan untuk mengurangi permusuhan di garis depan.

Ini adalah kedua kalinya Korea Utara menembakkan peluru ke zona penyangga sejak Jumat 14 Oktober lalu, ketika menembakkan ratusan peluru di sana yang merupakan pelanggaran langsung paling signifikan terhadap perjanjian 2018.

Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara harus menghentikan provokasi yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Seraya menambahkan bahwa pihaknya meningkatkan kesiapan militer dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat, memantau dengan cermat langkah-langkah Korea Utara.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kecam Latihan Militer Tahunan Korea Selatan

Beberapa jam kemudian, juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan penembakan artileri terbaru, sebagai tanggapan terhadap pelatihan artileri Korea Selatan yang diklaim terjadi Selasa pagi di wilayah perbatasan timur.

Sementara itu, sejauh ini pihak Seoul tidak segera mengkonfirmasi telah melakukan latihan artileri di dekat perbatasan pada hari Selasa.

Juru bicara Korea Utara juga mengecam militer Korea Selatan karena memulai latihan lapangan tahunan selama 12 hari pada Senin 17 Oktober, menyebutnya sebagai latihan invasi.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasional untuk melawan berbagai jenis provokasi Korea Utara. Sejumlah pasukan AS kabarnya akan ambil bagian dalam latihan tahun ini.

"Musuh harus segera menghentikan provokasi yang sembrono dan menghasut yang meningkatkan ketegangan militer di daerah terdepan," kata juru bicara militer Korea Utara.

 

3 dari 4 halaman

Tes Artileri Korut Tak Jadi Perhatian, Tapi Membahayakan

Tes artileri Korea Utara kurang menarik perhatian dari luar daripada peluncuran misilnya. Tetapi senjata artileri jarak jauh yang dikerahkan menimbulkan ancaman keamanan yang serius bagi wilayah metropolitan terpadat Korea Selatan, yang berjarak sekitar 40 hingga 50 kilometer (25 hingga 30 mil) dari perbatasan dengan Korea Utara.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata yang disebutnya sebagai simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan dan AS sebagai tanggapan atas “latihan militer berbahaya” mereka yang melibatkan kapal induk AS. Korea Utara memandang latihan militer reguler antara Washington dan Seoul sebagai latihan invasi.

Militer Korea Utara mengatakan latihan penembakan artileri Jumat 14 Oktober dimaksudkan untuk mengeluarkan peringatan kepada Korea Selatan, karena melakukan latihan penembakan langsung di daerah perbatasan yang disebut Korea Utara sebagai "provokasi sembrono."

Militer Korea Selatan mengatakan pelatihannya tidak melanggar kesepakatan 2018.

 

4 dari 4 halaman

Uji Coba 15 Rudal Sejak 25 September

Korea Utara telah meluncurkan uji coba 15 rudal sejak melanjutkan kegiatan pengujian pada 25 September. Salah satunya adalah rudal balistik jarak menengah yang terbang di atas Jepang, dan menunjukkan jangkauan yang mampu mencapai wilayah Pasifik AS di Guam dan sekitarnya.

Beberapa pakar asing mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada akhirnya akan menggunakan persenjataannya untuk menekan Amerika Serikat dan negara lain, agar menerima negaranya sebagai negara nuklir yang sah dan mencabut sanksi ekonomi terhadap Korea Utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.