Sukses

Teknologi AI Bisa Bikin Orang Meninggal Bicara di Pemakamannya Sendiri

Dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan, orang mungkin akan bisa berbicara di pemakamannya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Pada acara pemakaman, biasanya kerabat terdekat menyampaikan pidato singkat terkait mendiang sebagai pernyataan perpisahan.

Dikutip VOA Indonesia, Kamis (26/8/2022), di Inggris, sebuah keluarga mengubah tradisi itu. Berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan, mendiang yang siap masuk liang lahat justru lebih banyak bicara. 

Marina Smith sudah meninggal dunia. Namun, suaranya terdengar di sela-sela acara pemakamannya di Inggris. Ia menjawab pertanyaan seorang cucunya mengenai seperti apa kampung halamannya.

Meninggal pada usia 87 tahun, Marina bisa menjawab berbagai pertanyaan sanak kerabatnya mengenai dirinya. Semua itu berkat StoryFile Life, sebuah perangkat kecerdasan buatan yang dikembangkan anaknya, Dr Stephen Smith, bersama istrinya.

Jauh sebelum Marina menutup mata untuk selamanya, anaknya itu mengajukan puluhan, atau bahkan ratusan pertanyaan yang direkam dalam alat tesebut, dan bisa ditampilkan kembali sesuai pertanyaan yang diajukan.

“StoryFile tidak mengubah jawaban atas pertanyaan, kami tidak mengeditnya, kami tidak memanipulasinya, kami tidak memalsukannya. Apa yang kami coba katakan adalah, ini adalah dirimu yang asli. Ini adalah video yang Anda buat, dan sekarang Anda membuatnya. Video ini dapat diakses untuk percakapan masa depan,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kecerdasan Buatan

Stephen Smith mengatakan, kecerdasan buatan bisa membantu keluarga membangun ikatan yang kuat dengan leluhur mereka.

“Setiap kisah hidup kita penting bagi generasi setelah kita... bagi mereka pada 50 tahun, 100 tahun dari sekarang. Cucu, cicit atau generasi setelahnya ingin tahu siapa Anda, dari mana Anda datang, apa yang Anda yakini, apa yang Anda lakukan dengan hidup Anda,” lanjutnya.

Stephen Smith mengakui, idenya muncul dari keinginan banyak sejarawan untuk menciptakan interaksi antara orang-orang masa kini dan para saksi sejarah, seperti para penyintas tragedi serangan teroris 11 September 2001 atau holokos.

StoryFile Life tersedia untuk umum. Siapapun bisa mengaksesnya untuk keperluan di kemudian hari dengan hanya membayar $48.

3 dari 3 halaman

Manfaat AI

Generasi inovator masa depan membutuhkan keterampilan dan sumber daya yang tepat untuk memahami apa itu kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), bagaimana ia dirancang, dan mengapa AI penting di dunia digital saat ini.

Jika tidak, kesenjangan keterampilan digital hanya akan meningkat dan kian merugikan ekonomi dan masyarakat.

Selain itu, banyak anak muda belum sepenuhnya memahami peran kunci yang dapat mereka lakukan dalam membentuk AI.

Oleh karena itu, penting untuk mengungkap dan mendemokratisasi AI kepada generasi inovator berikutnya dengan cara yang inklusif, terlepas dari jenis kelamin, etnis, atau lokasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.