Sukses

Pameran Virtual Study in Europe 2022 Telah Dibuka

Pameran Virtual Study in Europe 2022 akan digelar 28 Mei mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Uni Eropa di Indonesia menggelar pameran virtual untuk melanjutkan studi ke Benua Biru tersebut. Ada pilihan hingga 5.000 institusi pendidikan yang siap menyambut pelajar dari Indonesia.

Pameran virtual ini memiliki tajuk “Study in Europe and Scholarship Opportunities” pada tanggal 21 Mei 2022. Acara yang didukung oleh Universitas 123 dan Indonesia Mengglobal ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam pilihan pendidikan tinggi serta peluang beasiswa di Eropa bagi pelajar Indonesia.

Berdasarkan rilis resmi acara, pameran virtual ini memberikan kesempatan unik bagi para pengunjung untuk memperoleh informasi tentang studi dan peluang beasiswa di 14 negara anggota Uni Eropa serta beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Indonesia International Student Mobility (IISMA). Pameran virtual ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam program pendidikan tinggi di Eropa serta kesempatan memperoleh beasiswa bagi pelajar Indonesia.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengundang masyarakat Indonesia untuk mengambil kesempatan melaksanakan studi di Eropa. 

“Keberagaman Eropa tercermin dari banyaknya pilihan studi yang inovatif di negara-negara anggota Uni Eropa. Dengan lebih dari 5.000 lembaga pendidikan tinggi yang tersebar di berbagai negara, Eropa menjadi salah satu tujuan utama bagi pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi dengan berbagai pilihan studi, baik di tingkat sarjana, master maupun doktoral," ujar Dubes Piket, Sabtu (21/5/2022).

Eropa terkenal dengan kualitas pendidikan tingginya, pilihan program studi yang inovatif, dan riset yang terdepan. Biaya studi yang terjangkau serta banyaknya peluang beasiswa, baik untuk pelajar Eropa maupun internasional, juga menjadi daya tarik,“ tambah Duta Besar Piket.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Peluang untuk IISMA

Andi Rahadiyan Wijaya, Deputy Director IISMA, turut hadir dalam acara. Ia mendukung pelajar dari Indonesia agar ikut bersaing dalam hal pendidikan.

Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program pertukaran yang membuka jalan bagi para mahasiswa-mahasiswi supaya belajar di luar negeri. Program ini berlaku untuk satu semester.

“Memiliki pengalaman nyata di kancah dunia di luar zona kita dan pengalaman dengan budaya yang sangat berbeda menjadi persyaratan bagi siswa kita untuk memenangkan persaingan di dunia tanpa batas ini," ujar Andi. 

Arnachani Riaseta, Wakil Presiden Indonesia Mengglobal, berharap melalui pameran virtual ini maka para calon mahasiswa luar negeri bisa mendapat panduan untuk bersiap.

"Semangat untuk menempuh pendidikan tinggi di kancah global sangat sesuai dengan semangat Indonesia Mengglobal. Melalui acara ‘Study in Europe’, kami berharap teman-teman sekalian juga bisa memulai langkah awal untuk membuka kemungkinan-kemungkinan baru dan mempersiapkan diri untuk menjadi angkatan kerja yang siap bersaing di tingkat internasional,” ujar Arnachani Riaseta.

Dalam pameran virtual ini, informasi pendidikan dan beasiswa pada kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk webinar yang menghadirkan perwakilan dari masing-masing negara. Pengunjung acara juga dapat berdiskusi langsung dengan pelajar Indonesia maupun alumni yang pernah menempuh studi di Eropa. Tak hanya informasi peluang beasiswa, sesi utama pada acara ini memberikan gambaran mengenai peluang karier dengan menghadirkan profesional serta perusahaan rekrutmen sumber daya manusia.

Pameran virtual Study in Europe ini terbuka untuk umum hingga tanggal 28 Mei 2022 dan gratis. Peserta dapat mengunjungi pameran ini dengan cara mendaftar melalui tautan https://bit.ly/StudyinEU-ID

3 dari 4 halaman

Uni Eropa Segera Cabut Kewajiban Pakai Masker di Pesawat dan Akui Penggunaan PeduliLindungi

Sebelumnya dilaporkan, Uni Eropa tak akan lagi mewajibkan penggunaan masker di bandara dan di dalam pesawat mulai minggu depan. Hal itu sebagai langkah pelonggaran pembatasan yang sebelumnya diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di kawasan itu, kata otoritas setempat, Rabu, 11 Mei 2022.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan keputusan itu juga disepakati oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa. Mereka berharap pencabutan kewajiban pakai masker di pesawat menandai langkah maju dalam menormalisasi perjalanan udara untuk penumpang dan kru.

Panduan baru itu dibuat dengan mempertimbangkan perkembangan situasi pandemi terakhir, khususnya tingkat vaksinasi dan kekebalan yang didapat secara alami. Dalam pernyataan bersama kedua badan itu, mereka juga menyatakan bahwa pencabutan pembatasan sudah diterapkan di banyak negara Eropa.

"Penumpang bagaimanapun hendaknya bertindak bertanggung jawab dan menghargai pilihan orang lain di sekitar mereka," kata Direktur Eksekutif EASA, Patrick Ky, dikutip dari AP, Kamis, 12 Mei 2022.

"Penumpang yang batuk dan bersin semestinya tetap memakai masker wajah, untuk meyakinkan penumpang lain yang duduk di sekitar mereka," ia menambahkan.

Rekomendasi baru itu akan mulai berlaku pada 16 Mei 2022. Meski begitu, aturan pemakaian masker di setiap maskapai kemungkinan tetap akan berbeda di luar tanggal tersebut jika mereka terbang ke atau dari tujuan yang aturannya berbeda.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa Andrea Ammon juga mengingatkan agar praktik cuci tangan dan menjaga jarak tetap harus diterapkan. Namun, operator bandara disarankan untuk tidak memaksakan aturan jaga jarak bila hal itu berisiko memunculkan kemacetan.

4 dari 4 halaman

PeduliLindungi di Eropa

Kedua badan tersebut juga merekomendasikan agar maskapai penerbangan menyiagakan sistem pengumpulan informasi pencari penumpang untuk berjaga-jaga di masa depan, misalnya jika varian baru yang berbahaya muncul.

Terkait sistem pengumpulan itu, Uni Eropa juga mengesahkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di wilayahnya mulai Rabu, 11 Mei 2022. Pengesahan itu dilakukan melalui keputusan pelaksanaan yang memuat pengakuan kesetaraan atas sertifikat vaksinasi yang dikeluarkan oleh Indonesia, menurut keterangan KBRI Brussels, dilansir Antara.

Melalui pemberlakuan penyetaraan itu, QR code yang ada di aplikasi PeduliLindungi dapat terbaca di 27 negara anggota Uni Eropa. Dengan begitu, WNI yang akan berkunjung ke negara-negara Uni Eropa tidak perlu lagi mendaftarkan QR Codenya secara terpisah.

Sebaliknya, QR Code dalam sistem Uni Eropa juga dapat terbaca di Indonesia. Dengan demikian, warga Uni Eropa yang bepergian ke Indonesia tidak perlu lagi mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Pengesahan itu, menurut pihak KBRI, menandakan pengakuan Uni Eropa atas efektivitas sistem sertifikat vaksinasi Indonesia.