Sukses

Bikin Kaget, Momen Beruang Coba Buka Pintu Rumah Warga Terekam di CCTV

Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York memposting video ke Facebook yang menunjukkan rekaman kamera keamanan dari sebuah rumah.

Liputan6.com, New York - Petugas satwa liar di New York membagikan video yang menunjukkan seekor beruang hitam yang penasaran berjalan ke sebuah rumah dan membuka pintu di tengah badai.

Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York memposting video ke Facebook yang menunjukkan rekaman kamera keamanan dari sebuah rumah, demikian dikutip dari laman UPI.com, Kamis (28/4/2022).

Rekaman itu menunjukkan beruang berjalan ke rumah dan membuka pintu di tengah badai.

Namun, ia pergi setelah tidak dapat membuka pintu kayu rumah tersebut.

Postingan ini seakan-akan menunjukkan dunia Jurassic Park: "Ya, kecuali ia menemukan cara untuk membuka pintu."

Departemen tersebut tidak mengidentifikasi lokasi spesifik dari rumah tersebut.

Tetapi mengatakan bahwa video tersebut harus menjadi pengingat bahwa beruang bisa lebih aktif saat suhu menghangat dan penduduk harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan rumah mereka aman dari binatang.

Paket Dicuri Beruang Hitam

Sementara itu, pada Agustus 2021, seorang pemilik rumah di Connecticut, negara bagian timur laut Amerika Serikat melaporkan kehilangan paket dari e-commerce Amazon. Ia pun mencoba mencari tahu keberadaan paketnya melalui rekaman CCTV.

Usai melihat, dirinya sontak terkejut ternyata dalang hilangnya paket Amazon miliknya adalah seekor beruang hitam yang berjalan di jalanan depan rumahnya di Connecticut, Amerika Serikat.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Paket Berisi Tisu Toilet

Wanita bernama Kristin Levine asal Bristol, Inggris itu memposting video ke Facebook yang memperlihatkan seekor beruang mengambil paket di teras rumah Levine. Beruang itu tampak santai berjalan sambil membawa kabur paket yang dicuri olehnya.

"Amazon telah mengantarkan paket mungkin lima menit sebelumnya dan saya mendapat peringatan di kamera CCTV saya. Anehnya saya mendapat peringatan kedua kalinya setelah lima menit kemudian. Saya terkejut karena saya tidak mengharapkan orang asing di depan halaman rumah saya," ujar Levine kepada NBC Connecticut.

Dilansir dari UPI pada Kamis (26/8/2021), Levine mengatakan tak tahu alasan beruang itu sampai bisa tertarik pada paket miliknya. Padahal isinya hanyalah berupa gulungan kertas toilet.

"Pokoknya saya histeris, seperti yang saya katakan. Saya tahu tidak ada yang tak tergantikan di sana, jadi itu pasti sore yang menyenangkan," tandasnya.

Beruntungnya paket telah ditemukan tergeletak di halaman tetangganya.

3 dari 4 halaman

Beruang Seberat 453 Kg Menang Gelar Fat Bear Week 4 Kali

Sebuah taman nasional di Alaska mengumumkan bahwa beruang cokelat gemuk yang dijuluki 480 Otis telah mengklaim gelar keempatnya sebagai pemenang Fat Bear Week.

Fat Bear Week, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Taman Nasional dan Cagar Alam Katmai menyerukan kepada anggota masyarakat untuk memilih beruang cokelat favorit mereka di taman sebagai paket untuk hibernasi musim dingin mereka, seperti dikutip dari UPI.

Beruang Katmai kurus selama musim panas, tetapi menjelang bulan-bulan musim dingin, mereka berjalan ke Sungai Brooks, yang mengalir melalui taman, dan menikmati salah satu jalur berisi salmon sockeye terbesar dan tersehat di dunia.

Pejabat Taman Nasional Katmai mengatakan bahwa 480 Otis pernah meraih mahkota dalam ajang tersebut pada 2014, 2016, dan 2017.

Dikutip dari BBC, 480 Otis mendapatkan 6000 lebih suara yang mengantarkannya menjadi pemenang tahun ini mengalahkan posisi kedua, 151 Walker.

Berat beruang juara diperkirakan sekitar 1.000 pon atau setara dengan 453,5 kilogram pada 2020, dan para pejabat mengatakan dia tampaknya lebih besar tahun ini.

Taman itu menjuluki 480 Otis "the portly patriarch of paunch" dalam unggahannya di Facebook.

"Saat kami merayakan kemenangannya, seperti seorang juara sejati, 480 Otis masih bekerja keras untuk makan," tulis postingan tersebut.

4 dari 4 halaman

Studi Sebut Beruang Kutub Bisa Punah pada Akhir Abad ke-21, Ini Penyebabnya

Sebuah studi memprediksi bahwa pada akhir abad ke-21, es laut Arktik mungkin hilang selama muslim panas, hal ini bisa mendorong beruang kutub dan spesies lain yang bergantung pada es menuju kepunahan. Penurunan es laut arktrik terus menurun sejak awal catatan satelit pada tahun 1979.

Dilansir Live Science, Minggu (17/10/21), salah satu area di Bumi yang mengandung es secara signifikan adalah wilayah Arktik. Ini mencakup area seluas lebih dari 380.000 mil persegi (1 juta kilometer persegi) dari pantai barat Kepulauan Arktik Kanada ke pantai utara Greenland.

Ketika para ilmuwan menamai wilayah es setebal 13 kaki (4 meter), mereka mengira itu akan bertahan selama beberapa dekade.

Skenario mengenai perubah iklim, es laut akan menipis secara dramatis pada tahun 2050. Skenario yang paling optimis, di mana emisi karbon segera dan drastis dibatasi untuk mencegah pemanasan terburuk, dapat mengakibatkan sebagian terbatas dari es yang bertahan di wilayah tersebut.

Para peneliti mengatakan dalam skenario paling pesimistis, dimana beruang kutub serta anjing laut dapat menghilang pada tahun 2100. Lapisan es laut Arktik tumbuh dan menyusut setiap tahun, mencapai batas minimumnya pada akhir musim panas yang mencair pada bulan September sebelum pulih kembali pada musim gugur dan musim dingin untuk mencapai batas maksimumnya pada bulan Maret.

Menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), karena karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya semakin berkontribusi pada pemanasan atmosfer, rentang es laut telah di antara batas yang semakin menyusut, dengan membawa 15 luasan es laut terendah dalam catatan satelit.

NSIDC melaporkan hal yang lebih buruk lagi bahwa bahwa jumlah es Kutub Utara yang lebih tua dan lebih tebal yang bertahan setidaknya satu musim pencairan berada pada rekor terendah, sekitar seperempat dari total yang dicatat oleh survei satelit pertama 40 tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.