Sukses

Safari Ramadhan, KBRI Seoul Kumpul Bareng Masyarakat Indonesia di Korea Selatan

Sekitar 40 orang wakil-wakil simpul masyarakat Indonesia di Korea Selatan, yang terdiri dari mahasiswa dan peneliti, dan ibu-ibu kelompok kawin campur menghadiri acara Safari Ramadhan KBRI Seoul.

Liputan6.com, Jeju - Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto bertemu muka dan berdialog bersama simpul-simpul masyarakat Indonesia di Jeju pada Sabtu 9 April 2022. Dalam kesempatan tersebut, beliau berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk turut membangun Indonesia setelah dari Korea.

"Mari ikut mengabdi dan membangun Indonesia setelah masa bekerja atau belajar selesai di Korea," ujar Dubes Sulis dikutip Kamis (13/4/2022) dari pernyataan KBRI Seoul yang juga dimuat situs Kemlu RI.

Pertemuan tersebut merupakan Safari Ramadhan KBRI Seoul yang dihadiri oleh sekitar 40 orang wakil-wakil simpul masyarakat, yang terdiri dari mahasiswa dan peneliti, dan ibu-ibu kelompok kawin campur.

Pada kesempatan tersebut Dubes Sulis juga menyampaikan keeratan hubungan Indonesia dengan Korea Selatan yang ditandai dengan perjanjian Special Strategic Partnership dan juga IK-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

Keeratan hubungan tersebut terbukti misalnya dari terbangunnya ekosistem mobil listrik Indonesia yang didukung oleh banyak perusahaan Korea seperti Hyundai, LG Chemicals, Posco, dan lain-lain. Lebih lanjut Indonesia juga mengharapkan perusahaan-perusahaan Korea dapat membantu pembangunan Ibu kota Negara baru di Kalimantan.

Dubes Sulis juga berpesan agar masyarakat Indonesia di Jeju juga diharapkan dapat mengikuti program vaksinasi COVID-19 sampai dengan vaksin booster yang dijalankan pemerintah Jeju secara gratis. Hal itu demi kesehatan publik di Jeju.

Selain itu para hadirin juga diinfokan mengenai perkembangan kebijakan karantina terakhir di Indonesia dan Korea Selatan.

Masyarakat Indonesia di Jeju menyambut antusias acara ini dan berdialog secara hangat dengan Dubes Sulis. Di akhir acara Dubes Sulis juga menyampaikan bantuan Ramadhan berupa 40 eksemplar Kitab Al-Qur'an dan terjemahannya, peralatan sound system dan juga masker serta hand sanitizer.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gelar GastroDiplomacy, KBRI Harap Industri Makanan Indonesia Tembus Pasar Korsel

Sebelumnya, Kedutaan Besar Indonesia di Seoul, Korea Selatan pernah menggelar kegiatan promosi ekonomi kreatif subsektor kuliner, GastroDiplomacy from Jakarta to Seoul. Perhelatan itu digelar virtual dan ditayangkan secara langsung di akun media sosial KBRI Seoul.

"Food unites people and nations. Sajian makanan mempersatukan manusia dari berbagai belahan dunia. Sebagaimana Korea Selatan, sejarah kuliner Indonesia terpatri dalam menu sajian tradisional Tanah Air. Bangsa Indonesia bangga akan kekayaan jenis pangannya, demikian juga bangsa Korea. Event virtual ini menjadi titik pertemuan tidak hanya antar budaya tetapi juga citarasa terbaik antara kedua negara," jelas Umar Hadi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan saat membuka secara resmi kegiatan, dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (27/6/2021).

Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai pengembangan kuliner yang mencerminkan citra bangsa di manca negara. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda pelaku industri makanan di Indonesia terus kreatif untuk menghasilkan sajian yang dapat menembus pasar Korsel.

KBRI Seoul menggandeng master Chef kenamaan kedua negara, yaitu William Wongso dan Jia Choi. Antusiasme hadirin tampak dari banyaknya komentar positif dan membangun yang disampaikan warga net di akun youtube KBRI Seoul, simbol persahabatan dan kemitraan langsung di industri kuliner.

"Saya a true believer pada jalur diplomasi melalui gastronomi, dari mata turun ke lidah. Ini kali kedua saya memasak untuk masyarakat Korsel. Pertama kali di tahun 2018 pada saat kunjungan Presiden Jokowi, saya khusus meracik rendang dari Hanwoo beef. Kini saya ingin mengangkat sajian Nusantara yang merupakan comfort food yang sering kita nikmati bersama tetapi belum setenar rendang dan soto ayam yaitu Mie Klethek yang dipadankan dengan bumbu khas Korea, Gochujang dan Gochugaru. Nah, persis bangsa Indonesia yang gemar menyantap ikan, demikian juga bangsa Korea. Untuk itu, saya pilihkan Sop Ikan Pindang Serani”, demikian diungkapkan William Wongso, pakar dan konsultan Gastronomi Indonesia.

Sementara itu, Jia Choi, sang Chef youtuber asal Korsel menampilkan dua hidangan favorit yaitu Sundubu Jjigae (Soft Tofu Stew Soup) dan Veggie Jap Chae (Stir Fried Glass Noodle).

"Dari pengamatan saya, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda menyukai K-Food karena sering menonton K-Drama, mendengarkan K-Pop dan menyukai K-Fashion. Oleh karena itu, saya khusus siapkan dua sajian favorit Korsel yang meski tampak sederhana namun sering dilihat di Drakor dan didengarkan di music K-Pop," ujarnya.

Penyelenggaraan GastroDiplomacy from Jakarta to Seoul membuktikan bahwa pandemi Covid-19 tidaklah menjadi penghalang untuk terus berkarya dan mempromosikan industri kreatif Indonesia.

Penyelenggaraan ditayangkan secara live di akun media sosial KBRI Seoul dan disaksikan oleh ratusan orang masyarakat Indonesia dan Korsel, baik dari kalangan pelaku dan pemerhati industri kuliner, mahasiswa maupun umum.

 

3 dari 4 halaman

KBRI Seoul Kembali Gelar Kelas Gamelan di Seoul Institute of the Arts

KBRI Seoul sebelumnya juga pernah menggelar kembali kelas gamelan secara tatap muka sebagai upaya dalam meningkatkan upaya pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat di Korea Selatan.

Kelas yang sempat terhenti karena pandemi ini akhirnya kembali dilaksanakan karena situasi yang sudah membaik dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sejak tahun 2018, KBRI Seoul telah bekerja sama dengan Seoul Institute of the Arts untuk menjadikan gamelan sebagai salah satu musik etnik asing yang diajarkan kepada para mahasiswa.

Untuk kelas ini, sebanyak 33 mahasiswa jurusan musik antusias mengikutinya.

Penyelenggaraan kelas budaya atau Bahasa Indonesia merupakan salah satu kegiatan yang kerap kali diselenggarakan oleh Perwakilan Indonesia di luar negeri sebagai salah satu upaya melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia.

Kelas-kelas tersebut umumnya diikuti oleh masyarakat setempat yang tertarik dengan budaya Indonesia. 

4 dari 4 halaman

Dubes Indonesia Raih Penghargaan Duta Besar Terbaik di Korea Selatan

Duta Besar RI Umar Hadi mendapat penghargaan 2018 Best Ambassador Award di Korea Selatan. Seremoni penyematan penghargaan dilakukan di Gedung Parlemen di Seoul, Kamis 21 Juni 2018.

Penghargaan itu disematkan sebagai pengakuan atas aktivitas Dubes Umar dalam memajukan hubungan Indonesia-Korea Selatan. Demikian seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Liputan6.com  21 Juni 2018.

Upayanya yang gigih dalam memperjuangkan perlindungan dan pemberdayaan bagi 36.000 Pekerja Migran Indonesia yang berada di Korea Selatan, termasuk dalam aspek kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja mendapatkan catatan tersendiri dari Panitia Seleksi.

"Berbagai aktivitas yang dilakukan Duta Besar Umar hadi merupakan suatu paragon atau teladan bagi para duta besar lainnya yang berada di Korea Selatan, terutama yang mengirimkan pekerja migrannya disini," kata Yeo Hong-il yang menjadi salah satu pimpinan panitia penyeleksi penghargaan.

Panitia seleksi juga memperhatikan berbagai upaya Dubes Umar dalam meningkatkan hubungan 'business-to-business', yang telah menambah secara signifikan jumlah perusahaan patungan (joint venture) Indonesia-Korsel.

Pembentukan pelbagai joint ventures itu telah berkontribusi besar pada peningkatan investasi Korsel di Indonesia, yang pada kwartal pertama tahun 2018 telah masuk tiga besar.

Dubes Umar Hadi juga dianggap tidak kenal lelah dalam meningkatkan perdagangan antara Korsel dan Indonesia.

Ekspor Indonesia terus digenjot dengan memperkenalkan produk-produk baru khususnya makanan dan minuman olahan, furnitur dan produk-produk kayu, serta produk-produk industri kreatif. Produk-produk unggulan Korea Selatan pun terus diperkenalkan ke pasar Indonesia, seperti melalui konsep K-healthcare.

Menanggapi penghargaan itu, Dubes Umar Hadi mengatakan bahwa seluruh hasil positif merupakan kerja keras semua pihak di Kedutaan Besar RI di Seoul.

"Saya mendedikasikan penghargaan ini kepada seluruh staf KBRI Seoul yang telah bekerja keras dan menjadikan mesin diplomasi KBRI Seoul bekerja dengan baik, efisien dan progresif serta dengan senantiasa menjunjung tinggi semangat melayani," ungkapnya.

Dubes Umar Hadi menyerahkan surat-surat kepercayaan (diplomatic credentials letters) kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 18 Juli 2017.

Pada 9 dan 10 November 2017, Presiden Moon Jae-in melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Pada kunjungan itu, Presiden Moon dan Presiden RI Joko Widodo menyepakati peningkatan status hubungan kedua negara menjadi 'Special Strategic Partnership'.

Selain itu, di Jakarta, Presiden Moon juga meluncurkan kebijakan 'New Southern Policy' yang bertumpu pada upaya meningkatkan hubungan dengan Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.