Sukses

Waspada, WHO Peringatkan Potensi Munculnya Wabah Serentak COVID-19 dan Penyakit Lain

Lebih dari 15 juta kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO dari seluruh dunia pada pekan lalu, sejauh ini menjadi kasus terbanyak yang dilaporkan dalam satu pekan.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan dan mendesak kesiapsiagaan terhadap wabah serentak COVID-19 dan penyakit pernapasan lainnya selama musim semi mendatang. Dr. Maria van Kerkhove dari Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan hal ini dapat terjadi seiring dengan meningkatnya percampuran populasi, dan saat patogen pernapasan lainnya seperti influenza bersirkulasi di musim semi.

Lebih dari 15 juta kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO dari seluruh dunia pada pekan lalu, sejauh ini menjadi kasus terbanyak yang dilaporkan dalam satu pekan. Lonjakan ini didorong oleh "varian Omicron yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara," menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Sementara itu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan masih stabil sejak Oktober 2021, dengan rata-rata 48.000 kematian.

Meski jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat di sebagian besar negara, levelnya tidak sama dengan yang terjadi pada gelombang sebelumnya. Hal itu mungkin karena keparahan Omicron yang berkurang dan imunitas yang meluas dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyakit Parah dan Kematian Dapat Dikurangi dengan Vaksinasi

"Biar saya perjelas. Meski Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibandingkan Delta, varian itu masih menjadi virus yang berbahaya, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi," ujar sang kepala WHO.

WHO terus-menerus memperingatkan bahwa jumlah kasus yang begitu besar memberikan beban berat pada sistem perawatan kesehatan.

"Kita harus melihat apa yang terjadi saat virus ini berkembang," kata Van Kerkhove, seraya memperingatkan terjadinya wabah di masa depan di kalangan mereka yang tidak divaksinasi dan tidak terlindungi dengan baik.

Penyakit parah dan kematian dapat dikurangi dengan vaksinasi, serta dengan meningkatkan perawatan klinis, katanya. Namun, ini tidak tergantung pada sifat intervensi.

 
3 dari 3 halaman

Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.