Sukses

Dokumen Rahasia Militer Inggris Tertinggal di Halte Bus, Berisi 4 Hal Berikut

Dokumen rahasia militer ini berasal dari Kementerian Pertahanan Inggris. Apa isinya?

Liputan6.com, London - Dokumen rahasia milik Kementerian Pertahanan Inggris dilaporkan tertinggal di halte bus di Kent. Isi dokumen itu terkait insiden maritim HMS Defender Inggris dengan kapal Rusia, serta isu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan Afganistan

Dilaporkan BBC, Minggu (27/6/2021), pihak Kementerian Pertahanan Inggris juga telah mengakui kalau seorang pegawai kehilangan dokumen-dokumen pertahanan yang bersifat sensitif. Saat ini, pihak kementerian enggan berkomentar lebih jauh.

Total dokumennya mencapai hampir 50 halaman yang ditemukan di tumpukan di belakang halte bus di Kent pada Selasa lalu. Seorang warga menghubungi BBC ketika menyadari bahwa dokumen itu sensitif.

Dokumen-dokumen itu juga terdiri atas email dan presentasi PowerPoint milik pejabat senior di Kementerian Pertahanan.

Berikut rangkuman isinya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. HMS Defender dan Rusia

Pada Rabu (23/6), kapal HMS Defender milik Inggris diberikan tembakan peringatan oleh Rusia karena berada di wilayah sensitif di dekat Crimea. Wilayah Crimea menjadi sengketa antara Rusia dan Ukraina.

Kasus maritim itu ternyata sudah dikalkulasi dengan hati-hati oleh pemerintahan Inggris untuk menunjukan dukungan ke Ukraina.

Jalur HMS Defender ternyata sudah dibahas oleh pemerintah yang meyakini jalurnya akan aman menuju air wilayah Ukraina. Namun, salah satu presentasi yang bocor telah mengingatkan bahwa angkatan laut dan udara Rusia bakal merespons dengan asertif.

Pemerintah menyediakan dua jalur bagi HMS Defender. Rute tersebut bisa membuka peluang bagi Inggris untuk bertemu pemerintah Ukraina di wilayah perairan Ukraina.

Selain itu, ada tiga respons yang diperkirakan akan diberikan Rusia, mulai dari respons "aman dan profesional" hingga "tidak aman maupun profesional." Ketika insiden terjadi, Rusia memberikan respon agresif.

Sebetulnya Inggris menyiapkan rute alternatif yang lebih aman, namun presentase itu mencatat bahwa rute itu bisa membuat Inggris digambarkan "takut/lari" sehingga Rusia bisa mengklaim bahwa Inggris menyetujui klaim kontroversial Rusia di perairan Crimea.

3 dari 5 halaman

2. Afghanistan

Salah satu dokumen itu bertuliskan "Secret UK Eyes Only." Isinya adalah rekomendasi terkait jejak militer Inggris di Afganistan setelah Presiden AS Joe Biden dan NATO ingin mengurangi militer di Afganistan.

Dokumen itu membahas permintaan AS kepada Inggris dalam beberapa area spesifik, serta bertanya apakah ada pasukan khusus Inggris yang akan tetap di Afganistan setelah penarikan mundur selesai.

BBC enggan meliput laporan itu secara detail karena menyangkut keamanan personel Inggris di Afganistan. Namun, dokumen itu menyebut Afganistan semakin berbahaya.

Kementerian Pertahanan Inggris berkata pasukan Inggris di Afganistan rentan diserang jaringan pelaku yang kompleks. Inggris lantas masih membuka opsi mundur secara penuh.

Sejak perjanjian AS-Taliban di Februari 2020, tidak ada pasukan Inggris yang meninggal di Afganistan. Namun, Inggris ragu bahwa situasi ini dapat terus berjalan.

4 dari 5 halaman

3. Uni Eropa

Dokumen itu juga membahas masalah ekspor senjata, serta observasi sensitif tentang area-area yang bisa membuat Inggris berkompetisi dengan sekutu-sekutu di Eropa.

Ada juga kekhawatiran tentang Inggris pasca-Brexit. Menteri Pertahanan Ben Wallace bersikeras agar Join Armament Cooperation (OCCAR) yang terdiri atas Inggris dan lima negara Eropa lain agar tidak "dibajak" oleh masuknya Komisi Eropa.

5 dari 5 halaman

4. China

Ada sedikit observasi mengenai beberapa bulan pertama Joe Biden sebagai presiden AS, salah satunya terkait China dan Indo-Pasifik.

Pihak Inggris menilai posisi pemerintah AS saat ini masih melanjutkan dari pemerintahan Donald Trump.

Inggris juga masih menantikan melihat AS apakah akan sungguh mempraktekan aspirasinya untuk berkonsultasi dengan sekutu terkait hal-hal penting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.