Sukses

Akibat Konflik Israel-Palestina, Coca-Cola di Malaysia Jadi Target Boikot

Pro-Palestina, warga Malaysia lakukan boikot terhadap Coca-Cola.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Di tengah ketegangan yang memanas terkait krisis Palestina dan Israel, banyak orang Malaysia yang menyerukan akan boikot konsumen pada produk Coca-Cola.

Namun, Coca-Cola Malaysia mengatakan aksi boikot tersebut hanya akan menjadi bumerang dan merugikan karyawan dari negara tersebut.

Dikutip dari Mashable SE Asia, Jumat (23/5/2021), Coca-Cola Malaysia telah membuat pernyataan bahwa ribuan pengecer, distributor, dan pemasok lokal akan terpengaruh karena mereka mengandalkan perusahaan untuk pemasukan sehari-hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Hanya Coca-Cola

Coca-Cola Malaysia juga menekankan bahwa semua operasi pembotolan dilakukan di Malaysia walaupun memang merek global.

"Coca-Cola diproses dan dibotolkan di Malaysia untuk orang Malaysia oleh orang Malaysia," kata perusahaan tersebut. "Di Malaysia, Coca-Cola telah beroperasi selama lebih dari 85 tahun dan prioritas kami selalu membantu masyarakat Malaysia dalam hal bantuan sosial dan lainnya."

Pernyataan tersebut dikeluarkan dalam upaya menyelamatkan citranya dan melakukan pengendalian kerusakan di Malaysia yang sebagian besar pro-Palestina.

Nadzim Johan (62), pimpinan Persatuan Konsumen Islam Malaysia (PPIM) memperlihatkan dalam video berdurasi lima menit lemari es dengan tulisan, "Kami tidak menjual Coca-Cola di sini."

"“Ini adalah simbol kekecewaan kami terhadap perusahaan yang membantu Israel. Jika ini tidak menarik perhatian mereka, kami akan menargetkan perusahaan lain," katanya.

"Kami berharap teman dan anggota keluarga kami akan bergabung dengan kami dalam boikot ini."

Beberapa merek lainnya yang masuk ke daftar pemboikotan termasuk Starbucks, Puma, Hewlett-Packard (HP), dan AXA.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.