Sukses

Pemimpin Kudeta Myanmar Min Aung Hlaing Bakal Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Pemimpin kudeta militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin junta Myanmar, akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta di mana perwakilan blok diharapkan dapat membahas situasi Myanmar, menurut Kementerian Luar Negeri Thailand. 

Ini adalah perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

"Saya dapat memastikan bahwa Ketua Brunei telah mengusulkan tanggal 24 April dengan tempat di Sekretariat di Jakarta," kata juru bicara kementerian Tanee Sangrat dalam sebuah pesan kepada wartawan, seperti dikutip dari laman Bangkok Post, Selasa (20/4/2021).

"Beberapa pemimpin telah mengkonfirmasi kehadiran mereka termasuk Jenderal Senior Min Aung Hlaing," tambahnya. 

"Beberapa pemimpin belum mengkonfirmasi."

Tanee menolak menyebutkan nama para pemimpin dan juga apakah pertemuan itu akan dilakukan secara tatap muka, online atau gabungan keduanya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kudeta Myanmar Jadi Topik Utama KTT

Militer Myanmar menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi dan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada 1 Februari.

Protes terhadap kudeta terus berlanjut di seluruh Myanmar dan lebih dari 700 orang telah tewas selama tindakan keras itu.

Situasi di Myanmar diharapkan menjadi sorotan selama KTT ASEAN.

Pengumuman tersebut mengundang kekecewaan dari para aktivis, yang telah lama meminta para pemimpin asing untuk tidak mengakui junta.

"#ASEAN tidak melegitimasi junta Militer Myanmar sebagai pemerintah dengan mengundang MAH untuk menghadiri KTT," kata aktivis terkemuka Wai Wai Nu di Twitter. 

"Junta tidak sah dan ilegal."

Pada Sabtu malam, #ASEANrejectSAC berada di antara trending teratas di twitter Myanmar.

Militer secara konsisten membenarkan kudeta tersebut dengan menuduh kecurangan yang meluas dalam pemilihan November, yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi secara telak.

Mereka mengklaim kekuasaan akan diserahkan kembali ke pemerintahan sipil setelah pemilihan diadakan dalam waktu sekitar satu tahun - meskipun mereka baru-baru ini memperpanjang jangka waktu menjadi periode dua tahun.

3 dari 3 halaman

Infografis Kudeta Militer Myanmar:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.