Sukses

Studi Terbaru: Kanguru Australia Ternyata Mampu Berkomunikasi dengan Manusia

Studi terbaru mengungkap kanguru mampu berkomunikasi dengan manusia yang jadi pengasuhnya dan meminta bantuan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru yang dilakukan Universitas Sydney (University of Sydney/UoS) dan Universitas Roehampton (University of Roehampton/UoR) di London mengungkap kemampuan tersembunyi kanguru Australia. Hewan berkantung itu ternyata mampu berkomunikasi dengan manusia yang jadi pengasuhnya dan meminta bantuan mereka.

Studi itu dilakukan dengan meletakkan makanan di dalam wadah plastik tertutup yang tidak dapat dibuka kanguru. Setelah mencoba dan gagal mendapatkan makanan itu, para kanguru menatap dan berinteraksi dengan pengasuh yang ada di dekatnya, menunjukkan kedalaman pemahaman yang luar biasa.

"Sebelumnya, kami mengira hanya hewan peliharaan atau yang sudah dijinakkan yang dapat mencoba meminta pertolongan ketika menghadapi masalah. Namun, ternyata kanguru juga melakukannya," papar Dr Alexandra Green, peneliti pascadoktoral di Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan UoS yang menjadi salah satu penulis studi tersebut.

"Jika mereka (kanguru) tidak dapat membuka kotak itu, mereka menatap manusia dan kembali ke wadah tersebut. Beberapa di antara mereka menggunakan hidung untuk menyentuh manusia, sedangkan beberapa lainnya mendekati manusia dan mulai 'mencoleknya' untuk meminta bantuan."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Seperti Anjing

Sembilan dari 11 kanguru yang diuji mengarahkan pandangannya secara bergantian ke wadah dan pengasuhnya, yang dianggap sebagai bentuk komunikasi tingkat tinggi.

Dr Alan McElligott dari UoR, penulis utama studi yang kini berbasis di City University of Hong Kong, menjelaskan bahwa kanguru itu seperti anjing yang merupakan hewan sosial dan mungkin dapat menyesuaikan perilaku sosial alami mereka dengan satu sama lain untuk berinteraksi dengan manusia.

"Melalui studi ini, kami dapat melihat bahwa komunikasi di antara hewan dapat dipelajari dan bahwa perilaku menatap manusia guna mengakses makanan tidak berkaitan dengan domestikasi," ujar McElligott.

"Nyatanya, kanguru menunjukkan pola perilaku yang sangat mirip dengan apa yang kita lihat pada anjing, kuda, dan bahkan kambing ketika menjalani tes yang sama."

 

3 dari 3 halaman

Studi Pertama

Meski kanguru dalam studi tersebut tidak tergolong liar dan memiliki pengalaman berinteraksi dengan manusia, mereka tidak dianggap "jinak" karena hewan yang termasuk dalam kategori tersebut adalah hewan yang dibiakkan dengan selektif selama beberapa generasi untuk hidup bersama manusia.

Studi ini merupakan studi pertama dari jenisnya yang dilakukan terhadap marsupial atau hewan berkantung. Mereka yang terlibat di dalamnya berharap studi itu akan mendorong apresiasi yang lebih besar terhadap kemampuan kognitif dari beragam jenis hewan dan sikap yang lebih positif terhadap kanguru Australia yang ikonik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.