Sukses

Viral Foto Ribuan Bangkai Cerpelai Muncul Kembali ke Permukaan Tanah Kuburan

Ribuan bangkai hewan cerpelai muncul kembali ke atas permukaan tanah tempat mereka dikubur di Denmark.

Liputan6.com, Holstebro - Ribuan bangkai cerpelai dilaporkan muncul ke atas permukaan di situs pemakaman massal di Denmark Barat. Fenomena alam itu terjadi di tempat latihan militer yang berdekatan dengan Holstebro, Denmark, salah satu dari beberapa kuburan massal yang diimprovisasi di seluruh negeri.

Menurut polisi setempat seperti dilansir dari Euronews, Kamis (26/11/2020), bangkai hewan itu muncul dari tanah karena adanya tekanan gas pembusukan yang terakumulasi. Bangkai-bangkai itu kini hanya ditutupi dengan lapisan kapur tipis dan tanah yang sangat berpasir, tambah petugas.

"Ada juga masalah... dengan bangkai cerpelai karena di tekan ke permukaan tanah setelah digali," kata Kementrian Lingkungan Hidup di Pertanian.

"ini dianggap sebagai masalah sementara terkait proses pembusukan pada hewan."

"Staf Operasi Nasional, telah mengkoordinasikan penguburan cerpelai ini, dan cerperlai yang mati ditutupi secara berkelanjutan."

Pihak berwenang mengatakan bahwa kuburuan massal digali sampai dua setengah meter seperti yang direkomendasikan, lalu ditimbun tanah di atasnya.

Gambar Jadi Viral

Gambar bangkai cerpelai yang muncul kembali dari permukaan tanah, disiarkan oleh televisi publik DR kemudian viral di media sosial. Salah satu pengguna Twitter menyebutkan kalau tahun 2020 sebagai tahun pembunuhan zombie mutan cerpelai.

Pada awal November, Denmark mengumumkan jika mereka melakukan pembantaian terhadap 15 juta populasi cerpelai, karena mutasi dari COVID-19 yang mempengaruhi keefektifan vaksin di masa depan untuk manusia. Perintah itu muncul karena analisis dari otoritas kesehatan Denmark, yang telah mengidentifikasi cluster Virus Corona COVID-19 pada hewan.

Menteri Pertanian Denmark, lalu mengundurkan diri dua minggu kemudian setelah pemerintah menemukan kalau mereka tidak memiliki dasar hukum untuk perintah pemusnahan tersebut.

Denmark memiliki salah satu populasi cerpelai terbesar di dunia, dan membiakkan hewan tersebut untuk diambil bulunya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pihak Berwenang Bekerjasama Dengan EPA

Lebih dari 10 juta cerpelai telah di-eutanasia (praktik pembunuhan tanpa rasa sakit), menurut laporan terbaru. Kementerian Lingkungan Hidup dan Pertanian juga menyatakan keprihatinannya terhadap kuburan cerpelai yang terbunuh di Holstebro, yang telah tergali terlalu dekat dengan Danau Boutrup.

Pihak berwernang bekerja sama dengan Badan Perlindungan Lingkungan Denmark (EPA), Administrasi Hewan dan Makanan Denmark untuk memastikan bahwa danau tidak tercemar oleh fosfor dan nitrogen dari cerpelai yang mati.

EPA telah menetapkan jarak 300 meter antara kuburan dan danau sebagai tempat tindak pencegahan, tetapi bagian dalam kuburan jaraknya kurang dari 200 meter dari air.

"Ini harus diselesaikan secepatnya maka dari itu harus dilakukan suatu tindakan," kata Menteri Pangan, Pertanian, dan Perikanan yang baru Rasmus Prehn dalam sebuah pernyataannya.

"Ini merupakan situasi yang sangat disayangkan, dan penting sekali agar solusi terbaik agar segera ditemukan, sehingga warga di daerah tersebut dapat dengan aman mengendalikan air di danau yang bersih."

"Perlu ditekankan bahwa hal ini tidak menyebarkan infeksi corona," tambah Nokolaj Veje, direktur Administrasi Hewan dan Makanan Denmark.

Pihak berwenang pun mendiskusikan apakah mereka akan memasang pipa drainase untuk memastikan adanya cairan pencemar yang dikumpulkan dan dibersihkan dari danau.

Leif Brogger, seorang dari anggota dewan kota Holstebro mengatakan bahwa pemerintah bertaruh dan menggunakannya sebagai tempat pembuangan.

Pemerintah Denmark mengatakan kalau daerah itu akan dijaga selama 24 jam sehari, hingga pagar di pasang kembali di sekitar kuburan massal itu.

Reporter : Romanauli Debora

3 dari 3 halaman

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.