Sukses

Pesan Tersembunyi untuk China di Balik Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Indonesia

Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Lawatan Pompeo itu memiliki pesan tersembunyi untuk China.

"Kehadiran Menteri Luar Negeri Pompeo ke Indonesia untuk bertemu dengan mitranya Menlu Retno Marsudi dan beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo positif untuk memberi pesan kepada China yang belakangan sangat agresif di Laut China Selatan," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana.

Setelah di Sri Lanka Pompeo mengatakan Partai Komunis China sebagai predator, ungkap Hikmahanto, maka di Indonesia, "AS hendak menyampaikan pesan ke China bahwa Indonesia tidak akan terjebak dengan ketergantungan utang terhadap China."

"China tidak akan bisa meminta Indonesia untuk membangun pangkalan militer karena Kemitraan Strategis AS-Indonesia akan diperkuat baik untuk bidang ekonomi dan pertahanan," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/10/2020).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Tidak Berpihak

Rektor Universitas Jenderal A Yani itu juga menggarisbawahi pernyataan Menlu Retno Marsudi bahwa semua negara diminta menghormati UNCLOS di Laut China Selatan yang sangat diapresiasi Pompeo. Pernyataan ini tentu mengkritik klaim China atas wilayah di sembilan garis putus yang tidak memiliki dasar dalam UNCLOS dan telah dinyatakan demikian oleh putusan Permanent Court of Arbitration pada 2016.

"Indonesia tidak gentar untuk menyampaikan kritik tersebut meski Indonesia bergantung pada utang dari China," imbuhnya.

Menurut Hikmahanto, itu menunjukkan Indonesia telah menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif yang tidak berpihak ke China maupun AS tetapi pada hukum internasional, khususnya UNCLOS.

 

 
3 dari 3 halaman

Harapan yang Pupus

Namun di sisi lain, menurut dia, ada hal yang diharapkan Pompeo yang tidak mungkin direalisaikan oleh Indonesia. Harapan tersebut adalah Indonesia menjadi pilar bagi ASEAN, terutama untuk menghadapi China.

Hikmahanto menilai harapan ini sulit untuk direalisasikan mengingat Indonesia menjalankan kebijakan luar negeri yang bebas aktif, sehingga tidak mungkin membawa ASEAN berada di belakang AS dalam menghadapi China.

Selain itu, jelas Hikmahanto, di dalam ASEAN ada negara-negara tertentu yang sangat berpihak pada China sehingga keputusan secara konsensus ASEAN untuk menentang China tidak akan mudah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.