Sukses

Anwar Ibrahim Sebut Muhyiddin Yassin Telah Jatuh, Selangkah Lagi Jadi PM Malaysia

Anwar Ibrahim siap membuat kabinet baru bagi Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa ia telah mengumpulkan "mayoritas yang kuat, tangguh, dan meyakinkan" dari Anggota Parlemen (MP) untuk membentuk pemerintahan baru. 

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengatakan dalam konferensi pers bahwa dengan demikian, pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin saat ini telah jatuh, seperti dilansir laman Channel News Asia, Kamis (24/9/2020). 

"Saya seharusnya mengadakan audiensi dengan raja tetapi ditunda karena Yang Mulia dirawat di rumah sakit," kata Anwar, menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan raja melalui telepon pada Selasa malam. 

Ketika diminta untuk mengungkapkan daftar anggota parlemen yang bersamanya, Anwar menjawab bahwa dia hanya akan mengungkapkannya setelah audiensi kerajaan. 

Dia mengklaim bahwa dia memiliki hampir dua pertiga mayoritas parlemen. 

"Bukan empat, lima atau enam ... yang saya bicarakan lebih dari itu," katanya. 

Mereka yang mendukungnya, kata dia, harus menghormati integritas, pemerintahan yang baik, antikorupsi dan supremasi hukum.

“Tentu saja itu adalah mayoritas Melayu Bumiputera, tetapi (pemerintah) yang inklusif dari ras dan denominasi agama di negara ini. Itu adalah posisi yang sangat jelas bahwa saya tidak siap untuk berkompromi. Saya senang untuk mengatakan, mereka yang bersama saya telah memutuskan dan sangat mendukung posisi ini," katanya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikira Bakal Gantikan Mahathir

Sebelumnya, Anwar diperkirakan akan menggantikan posisi Mahathir, yang menjadi perdana menteri ketujuh negara itu setelah Pakatan Harapan (PH) mengalahkan koalisi Barisan Nasional (BN) dalam pemilihan umum 2018.

Anwar, yang menjalani hukuman penjara karena sodomi, diberikan grasi kerajaan beberapa hari setelah kemenangan mengejutkan PH.

Rencana transisi dari Dr Mahathir ke Anwar telah menjadi sumber ketegangan yang signifikan di PH, karena yang pertama telah berulang kali menolak untuk memberikan jadwal yang konkret tentang kapan ia akan mundur agar Anwar menggantikannya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.