Sukses

Kantor Kelompok Oposisi Rusia Diserang Botol Berisi Bahan Kimia, 2 Orang Dibawa ke RS

Kantor kelompok oposisi Rusia diserang oleh seseorang yang memecahkan botol berisi bahan kimia.

Liputan6.com, Jakarta- Kantor kelompok oposisi Rusia dilaporkan diserang seseorang yang memecahkan botol berisi bahan kimia.

Anggota Yayasan Anti-Korupsi (FBK) Rusia Olga Gousseva mengatakan, dua orang dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes setelah terkena "zat kimia".

Dikutip dari AFP, Rabu (9/9/2020), insiden itu terjadi di kantor koalisi Novosibirsk 2020 di Kota Siberia, menurut Gousseva.

Dalam pemilihan daerah yang dijadwalkan pada 13 September mendatang, koalisi bersaing dengan partai yang berkuasa dan komunis.

"Orang tak dikenal masuk ke kantor dan menghancurkan botol yang berisi bahan kimia tak dikenal," tulis Gousseva via Twitter.

"Pertemuan sedang berlangsung di kantor dengan sekitar 50 orang," jelasnya.

Selain itu, juga adanya "Bau tidak sedap dan menyengat memenuhi ruangan," kata direktur FBK Ivan Jdanov. Ia juga telah membenarkan bahwa dua orang telah dibawa ke rumah sakit.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangkapan Bukti dari Video CCTV

Menurut laporan media oposisi MBKh, polisi telah menetapkan zat tersebut sebagai produk antiseptik yang digunakan dalam kedokteran hewan yang memiliki "bau yang kuat dan tidak menyenangkan".

Dalam tangkapan gambar video CCTV, menunjukkan seorang pria bermasker mengenakan mantel bertudung yang melemparkan botol kaca ke lantai dan melarikan diri.

Pada bulan lalu, Alexei Navalny, yang merupakan pemimpin oposisi Rusia telah diracuni oleh agen saraf Novichok saat ia melakukan perjalanan ke Siberia untuk berkampanye dalam pemilihan daerah dan menyelidiki korupsi.

Navalny telah dinyatakan keluar dari koma selama tiga pekan yang diinduksi secara medis. 

Tetapi, menurut dokter di rumah sakit Berlin tempat Navalny dirawat, masih terlalu dini untuk menentukan dampak jangka panjang dari keracunan tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.