Sukses

Pemerintah Pusat dan Daerah Tak Kompak, Kasus COVID-19 di Brasil Meroket

Pemerintah pusat dan daerah di Brasil tidak kompak. Hal itu dianggap berpengaruh terhadap meroketnya kasus COVID-19 di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Brasil adalah negara berkembang dengan kasus Virus Corona (COVID-19) tertinggi di dunia. Presiden Jair Bolsonaro bahkan sudah tertular virus tersebut. 

Warga di Brasil juga terpantau tidak sepenuhnya disiplin. Pada April lalu, Presiden Bolsonaro malah ikut protes anti-lockdown karena menolak pembatasan di berbagai daerah. 

Menurut pantauan WNI di Brasil, pemerintah pusat dan pemerintah daerah di negara itu tidaklah satu suara. Alhasil, rakyat kecil di Brasil menjadi sangat terdampak pada COVID-19. 

"Perbedaan pemerintah pusat dan daerah itu membuat risiko banyak ke masyarakat kecil," ujar Beatus Volkmar Tola, diaspora Indonesia di Brasil, pada acara peluncuran buku The COVID-19 Stories from 19 Countries, Sabtu (22/8/2020).

Pemerintah yang tidak kompak mengakibatkan efek domino, mulai dari menteri kesehatan Brasil yang mundur, hingga rakyat yang kurang disiplin protokol kesehatan. 

"Secara langsung bisa dikatakan, mau dibilang kurang disiplin boleh dikatakan kurang disiplin. Ada yang mengikuti pesta, masih berkeliaran," jelas Beatus. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di Brasil saat ini mencapai 3,5 juta, atau nomor dua di dunia.

Beatus menuliskan kisahnya menghadapi COVID-19 di Brasil dalam buku The COVID-19 Stories from 19 Countries yang ditulis oleh para diaspora dari berbagai benua, mulai dari Afrika, Eropa, hingga Australia.

Buku itu dirilis lewat kolaborasi antara Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) dan Liputan6.com. 

Lewat buku tersebut, para diaspora berharap bisa saling memberi inspirasi serta berbagi pengalaman kepada Indonesia yang saat ini menghadapi COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WHO: Pandemi COVID-19 Diharapkan Selesai Sebelum 2022

Pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan Virus Corona (COVID-19) akan selesai sebelum dua tahun. Prediksi itu berdasarkan durasi Flu Spanyol pada 1918.

"Kami berharap dapat menyelesaikan pandemi ini dalam waktu kurang dari dua tahun," kata Tedros kepada wartawan dari markas besar WHO di Jenewa, bersikeras bahwa mungkin untuk menjinakkan virus corona baru lebih cepat daripada Flu Spanyol, pandemi mematikan tahun 1918.

Dibandingkan dengan saat itu, dunia saat ini berada pada posisi yang kurang menguntungkan karena "globalisasi, kedekatan, dan keterhubungan", yang memungkinkan virus corona baru menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan kilat, Tedros mengakui.

Tetapi dunia juga sekarang memiliki keunggulan teknologi yang jauh lebih baik, katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Dengan "memanfaatkan alat-alat yang ada secara maksimal dan berharap kami dapat memiliki alat tambahan seperti vaksin, saya kira kami dapat menyelesaikannya dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan flu 1918," tambahnya. 

"Tentunya dengan lebih banyak perhubungan, virusnya punya lebih banyak kesempatan menyebar," lanjut Dr. Tedros seperti dilansir BBC.

"Namun pada saat yang sama, kita memiliki teknologi dan pengetahuan untuk menghentikannya," lanjutnya.

Flu Spanyol pada 1918 membunuh setidaknya 50 juta orang. Meski bernama Flu Spanyol, virus itu sebetulnya tersebar di berbagai negara.

COVID-19 telah merenggut nyawa 799 ribu orang.

Dr. Tedros juga mengecam koruptor terkait Alat Perlindungan Diri (APD). Ia berkata korupsi APD sama saja seperti pembunuhan.

"Sebab jika pegawai kesehatan bekerja tanpa APD, kita menambah risiko bagi nyawa mereka. Dan itu juga menjadi risiko terhadap nyawa orang-orang yang mereka layani," kata Dr. Tedros.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus positif COVID-19 di dunia sudah hampir menyentuh 23 juta orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.