Sukses

Donald Trump Sebut AS Bisa Putus Hubungan dengan China karena Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump dilaporkan akan memutuskan hubungan dengan China.

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memutuskan hubungan dengan China.  Alasannya karena penanganan pandemi Virus Corona COVID-19, yang membuat semakin memburuknya hubungan dengan China.

Seperti dikutip dari DW, Jumat (15/5/2020), tuduhan kepada China telah lama diberikan Donald Trump tentang negara tersebut menyembunyikan skala wabah Virus Corona sebenarnya, yang pertama kali muncul di provinsi Hubei pada Desember 2019.

Saat ini, Virus Corona COVID-19 dilaporkan telah menelan korban jiwa lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.

Saat diwawancara tentang bagaimana AS akan menanggapi China, dalam siaran Fox Business pada 14 Mei, Presiden Donald Trump mengatakan, "Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan banyak hal. Kita bisa memutuskan seluruh hubungan."

Jika hal tersebut dilakukan, Presiden Donald Trump mengatakan, keputusan untuk memutus hubungan dengan China dapat menghemat dana hingga sebesar US$ 500 miliar (Rp 7 kuadriliun).

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketegangan Karena Tuduhan Asal-usul Virus Corona

Karena pembahasan terkait asal-usul Virus Corona COVID-19, ketegangan telah muncul selama berbulan-bulan antara Washington dan Beijing. Tetapi China menegaskan bahwa mereka telah memberikan pendekatan secara terbuka dan transparan. 

Pada Kamis 14 Mei, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia sedang tidak ingin bicara dengan pimpinan negara yang kerja sama dengan AS, yaitu Presiden China Xi Jinping. 

Pandemi yang sedang berlangsung ini juga dikatakan Presiden Donald Trump meruntuhkan kesepakatan perdagangan AS dan China yang sebelumnya ia puji sebagai pencapaian besar.

Beijing telah menandatangani kesepakatan perdagangan yang ditandatangani pada Januari untuk membeli setidaknya US$ 250 miliar (Rp 3 Kuadriliun) barang dan jasa tambahan dari negeri Paman Sam itu selama dua tahun. Sementara kesepakatan yang diberikan Washington adalah untuk menurunkan tarif barang-barang China secara bertahap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.