Sukses

8 Mei, Hari Peringatan Kepada Mereka yang Gugur di Perang Dunia 2

Perang Dunia II yang terjadi pada 1939-1945 telah memakan banyak korban jiwa.

Liputan6.com, Jakarta PBB telah menetapkan tanggal 8 dan 9 Mei adalah Hari Peringatan Mereka yang Gugur di Perang Dunia 2. Tanggal ini secara umum ditetapkan berdasarkan pertemuan yang diadakan pada 22 November 2004. 

8 Mei merupakan peringatan ketika tentara Nazi Jerman yang dipimpim Adolf Hitler memutuskan untuk menyerah kepada sekutu. Di hari yang sama itu mereka juga memberikan tribute kepada yang telah kehilangan nyawanya dari Perang Dunia 2.

Perang Dunia 2 ini telah menewaskan setidaknya 40 juta penduduk, 20 juta tentara dan hampir menewaskan setengah orang di Uni Soviet. 

Dalam resolusi 69/267, Ketua Umum PBB juga menyebutkan, orang-orang yang tinggal di Eropa, Asia, Afrika dan negara bagian Pasifik dan seluruh dunia turut merasakan kesedihan akibat Perang Dunia 2. Artikel itu juga menyebutkan setelah Perang Dunia 2, beberapa poin penting utama adalah rekonsiliasi, kerja sama internasional dan regional, antara lain hak asasi manusia, kebebasan mendasar, dan nilai-nilai demokrasi, seperti yang dikutip dari Republica World. 

Di beberapa negara seperti Ukraina, hari ini merupakan hari libur, di mana keluarga dari korban Perang Dunia 2 mengunjungi makam kerabat mereka untuk berdoa bersama. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan di Inggris

Inggris mengingat para pejuangnya dari 10 Downing Street pada pukul 11.00 waktu setempat. Peringatan ini juga disertai suasana hening seperti yang dikutip dari Sky News.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga menyalakan lilin sebagai tanda mengenang para pejuang negara Ratu Elizabeth II itu di Westminster Abbey. 

Johnson juga menuliskan surat yang bertuliskan penghormatan kepada tentara pejuang. "Dalam peringatan ini, kami saat ini berjuang melawan novel coronavirus yang menuntut untuk semua orang di negara ini berjuang bersama seperti yang Anda lakukan 75 tahun yang lalu."

"Kami tidak dapat menghormati kepahlawanan Anda dengan parade seperti yang telah kita lakukan beberapa tahun sebelumnya, orang-orang terkasih Anda juga tidak dapat mengunjungi Anda," ungkapnya

"Tapi tolong izinkan kami, rekan senegara Anda, untuk menjadi orang yang pertama mengucapkan syukur, dengan rasa terima kasih yang tulus dan janji kami; Anda selalu akan diingat," Johnson memungkasi. 

 

 

Reporter: Yohana Belinda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.