Sukses

PM Boris Johnson Butuh Waktu untuk Pulih dari Corona COVID-19

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membutuhkan beberapa waktu dan istirahat untuk pulih dari COVID-19.

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membutuhkan beberapa waktu dan istirahat untuk pulih dari infeksi virus corona penyebab COVID-19, setelah menghabiskan tiga malam di unit perawatan intensif (ICU) dan menerima bantuan oksigen, kata Menteri Dalam Negeri Priti Patel pada Sabtu.

"Pesan untuk perdana menteri yakni kami berharap semoga kondisinya semakin membaik dan ia membutuhkan beberapa waktu untuk istirahat, sembuh dan kembali sehat," kata Patel saat konferensi pers di Downing Street, seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/4/2020).

"(Pesan) ini sangat penting," katanya.

"Dan seluruh kabinet akan mendukung pesan itu. Sangat penting supaya perdana menteri kami sehat kembali dan saya rasa itu prioritas dan fokus saat ini," lanjut Patel.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat di ICU

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU) karena sakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19. Namun, pada Kamis 9 April malam waktu London, kondisinya dinyatakan telah pulih dari COVID-19, namun masih berada dalam pengawasan rumah sakit.

"Perdana Menteri telah dipindahkan malam ini dari ICU ke ruang rawat biasa dan akan tetap mendapat pengawasan ketat selagi dirinya berada di masa awal pemulihan. Beliau sangat amat merasa baik," kata juru bicara kantor pemerintahan, Jumat (10/4/2020).

Pemimpin negara berusia 55 tahun itu dinyatakan positif terjangkit Virus Corona jenis baru pada 27 Maret lalu dan menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Downing Street. Pada Minggu 5 April, Boris Johnson dilarikan ke Rumah Sakit St Thomas akibat terus mengalami demam tinggi dan batuk, hingga satu hari kemudian dirawat di ICU.

Johnson menjadi pemimpin negara pertama di dunia yang dirawat di rumah sakit karena Virus Corona COVID-19, membuatnya terpaksa menyerahkan sementara urusan negara, yang juga tengah menghadapi wabah penyakit itu, kepada Menteri Luar Negeri Dominic Raab.

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.