Sukses

Viral Video Penyelamatan Koala Terbakar di Hutan Australia, Akhirnya Menyedihkan

Beberapa waktu lalu, video yang menunjukkan seorang wanita menerobos kebakaran demi menyelamatkan seekor koala viral. Akhir kisah ini menyedihkan.

Liputan6.com, New South Wales - Sebuah koala yang menarik perhatian luas setelah diselamatkan dari kebakaran hutan di Australia akhirnya mati, setelah gagal pulih dari luka bakarnya yang begitu parah.

Dilansir dari BBC, Selasa (26/11/2019), koala bernama Lewis itu sejatinya telah dibawa ke rumah sakit hewan minggu lalu, setelah seorang wanita menyelamatkannya dari pohon di semak belukar yang terbakar di New South Wales.

Video penyelamatan, yang menunjukkan Toni Doherty menggunakan bajunya untuk membungkus koala, ditonton oleh banyak orang secara global.

Dokter hewan mengatakan marsupial itu disuntik mati karena luka bakarnya tidak membaik.

"Sasaran nomor satu (kami) adalah kesejahteraan hewan. Jadi, dengan alasan itulah keputusan ini dibuat," kata Rumah Sakit Port Macquarie Koala.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebakaran di Hutan Australia

Sebagian besar wilayah di sekitar pantai timur Australia, termasuk di sekitar Sydney, sedang menghadapi bencana kebakaran hutan paling parah saat ini.

Dilansir dari BBC, Rabu (13/11/2019), telah terjadi 85 peristiwa kebakaran di negara bagian New South Wales (NSW). Sedangkan, peristiwa bencana yang lebih besar diprediksi akan terjadi lagi.

Pihak berwenang turut memberi peringatan dan mengatakan bahwa kebakaran akan menyebar dengan cepat, yang kemungkinan akan membahayakan kehidupan makhluk hidup di tengah suhu panas dan angin kencang.

Wilayah tersebut dihuni oleh sekitar enam juta orang. Namun, bagi masyarakat yang berada di kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak telah didesak untuk mengungsi dan menjauh dari wilayah hutan.

Sedangkan 600 sekolah telah ditutup di seluruh wilayah negara bagian tersebut.

Pihak pemerintah yang diwakili oleh Perdana Menteri Gladys Berejiklian telah mendeklarasikan keadaan darurat yang berlangsung selama tujuh hari. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.