Sukses

Peneliti Ungkap Efek Negatif di Balik Unggahan Swafoto di Media Sosial

Ternyata unggahan swafoto menimbulkan pandangan buruk, apa itu?

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang sering mengabadikan selfie atau swafoto di mana saja. Entah di rumah untuk mengisi waktu kosong atau saat berpergian ke suatu tempat.

Tak hanya itu, mereka akan membagikan momen tersebut di media sosialnnya. Sayangnya, menurut penelitian, swafoto sebenarnya membuat orang kurang disukai, kurang sukses, lebih tidak aman dan kurang ramah.

Persepsi negatif ini bahkan meningkat ketika swafoto memfokuskan pada penampilan fisik, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (27/9/2019).

"Bahkan ketika 2 postingan memiliki konten yang serupa, seperti foto perjalanan, gaya yang ditampilkan menimbulkan perspektif yang berbeda," ujar Chris Barry, psikologis Washington State University.

Gaya yang dimaksud adalah foto tempat Anda berpose sementara orang lain mengambil foto di sekilingnnya.

Temuan ini dikatakan unik, karena sebagian besar penelitian sejauh ini berfokus pada kepribadian di balik posting Instagram dan bukan orang yang menilai mereka.

Penelitian ini berusaha menemukan hubungan antara narsisme dan swafoto, tetapi ketika Barry dan rekan-rekannya meneliti hal ini, mereka tidak dapat menemukan apa pun --walaupun sepertinya memang seharusnya begitu--.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Alasannya?

Barry pun melakukan percobaan penelitian baru. Ia melibatkan dua kelompok mahasiswa dari dua universitas terpisah. Kelompok pertama dengan 30 orang mengisi kuesioner kepribadian. Peneliti juga mengakses unggahan Instagram terbaru mereka.

Setiap foto di Instagram mereka kemudian dianalisis untuk menentukan apakah itu swafoto atau hanya sekadar gambar hubungan, acara, kegiatan, atau prestasi.  Profil-profil tersebut dikirim ke kelompok kedua yang terdiri dari 119 siswa di universitas lain. Hasil dari penelitian kedua ini relatif jauh, sehingga mereka dapat menilai foto-foto ini termasuk kepada ekstraversi dan kesuksesan.

Para psikolog kemudian menyaring hasil untuk melihat apakah ada elemen dari unggahan Instagram yang dapat mengarahkan pengguna lain untuk membuat penilaian cepat.

Secara keseluruhan, mereka yang sering menunggah foto bergaya memberikan kesan harga diri yang lebih tinggi, sifat yang ramah, kesuksesan, keramahan, dan disukai.

Disisi lain, swafoto dinilai sebaliknya. Para peneliti tidak benar-benar yakin mengapa itu mungkin terjadi, tetapi mereka berpendapat bahwa bergaya lebih alami sehingga publik melihat orang yang ada dalam gambar sama dengan bagaimana mereka melihatnya dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, kepribadian mereka tampaknya kurang dibuat-buat dan lebih jujur.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.