Sukses

KJRI Buka Help Desk di Bandara Hong Kong Guna Membantu WNI

Sejak awal Kementerian Luar Negeri mengimbau warga Indonesia yang sedang berada di Hong Kong untuk tidak terlibat dalam aksi demonstrasi, yang hingga hari ini masih bergulir.

Liputan6.com, Hong Kong - Guna membantu para WNI yang mengalami keterlambatan jadwal penerbangan di Bandara International Hong Kong, pemerintah Indonesia lewat KJRI di sana membuka Help Desk di salah satu airport di dunia tersebut.

"Help Desk ini menjadi satu tempat di mana warga negara kita bisa meminta pertolongan apabila terjebak dalam efek demonstrasi di Hong Kong," ujar PLT Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah pada press briefing di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

"Ini merupakan suatu terobosan lantaran kedekatan hubungan Indonesia dengan pihak otoritas Hong Kong dan juga pengelola bandara," ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa Bandara International Hong Kong merupakan salah satu bandara yang tersibuk di dunia. Disebutkan ada 74 juta orang yang dilayani di bandara tersebut tahun 2018. Sementara warga negara Indonesia yang ada di sana sekitar 140 orang.

"Tentu ini menjadi tantangan bagi kita semua," jelas Faizasyah.

Imbauan agar WNI Tidak Terlibat Demonstrasi

Sejak awal Kementerian Luar Negeri mengimbau agar warga Indonesia yang sedang berada di Hong Kong untuk tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang hingga hari ini masih bergulir. 

"Terkait perkembangan di Hong Kong, sudah sedari awal sejak demonstrasi di mulai pihak KJRI dan pemerintah Indonesia melarang WNI terlibat dalam unjuk rasa," jelas Faizasyah.

"Terlebih bagi mereka yang berstatus sebagai pekerja. Mereka tidak boleh terlibat dalam aktivitas politik apa pun selama berada di Hong Kong," katanya.

PLT jubir Kemenlu juga menyampaikan akibat yang akan ditanggung oleh orang bersangkutan apabila masih terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut.

"WNI harus tunduk dengan aturan yang telah berlaku. Jika ada terlibat dalam permasalahan hukum di sana mereka juga mesti patuh pada hukum Hong Kong. Sehingga imbasnya akan ditanggung oleh mereka sendiri," tegas Faizasyah.

Dirinya juga meminta agar WNI fokus pada setiap pekerjaan dan urusan yang sedang mereka lakukan di Hong Kong.

Sebelumnya, melalui KJRI Hong Kong, pemerintah mengimbau WNI agar selalu memperhatikan kondisi terkini di sana.

"Bagi yang merencanakan bepergian ke Hong Kong, agar mencermati perkembangan keamanan terakhir, termasuk melalui aplikasi safe travel Kemlu," ujar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan tertulisnya yang Liputan6.com.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau para WNI agar tak melakukan perjalanan ke Hong Kong jika tak ada hal mendesak. "Sebaiknya ditunda hingga situasi lebih kondusif."

Sementara bagi yang menetap di wilayah Hong Kong, diminta agar tetap tenang dan waspada.

"Jauhi lokasi berkumpulnya massa, tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat, serta senantiasa mengikuti imbauan dari otoritas setempat serta memantau informasi di laman FB KJRI Hong Kong.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Atlet Renang WNI Terdampak

Akibat dampak demonstrasi, sistem transportasi terganggu. Salah satunya adalah Bandara International Hong Kong.

Tim Renang DKI Jakarta sempat terjebak di Bandara International Hong Kong. Mereka gagal pulang ke Indonesia akibat pembatalan seluruh jadwal penerbangan yang merupakan dampak dari aksi warga sipil menduduki salah satu bandara tersibuk di dunia itu.

Salah satu anggota dari Tim Renang DKI Jakarta bernama Putera Randa mengatakan, waktu kepulangan ke Jakarta semula dijadwalkan pada Senin, 12 Agustus 2019.

Namun, seluruh anggota dari tim renang hingga hingga hari Selasa masih menunggu jadwal penerbangan di Bandara Hong Kong.

"Seharusnya jadwal penerbangan kemarin, jam 7 malam menggunakan Cathay Pacific," ujar Randa saat dihubungi oleh Liputan6.com, Selasa, 13 Agustus 2019.

"Semalam sempat menginap di KJRI Hong Kong. Pagi ini sudah ada di bandara untuk melihat jadwal penerbangan," ucapnya.

Randa juga menyebutkan seluruh tim masih belum bisa pulang.

Bukan hanya tim renang dari Indonesia yang belum bisa pulang ke negara masing-masing. Menurut pantauannya, ada sejumlah atlet dari negara lain yang bernasib sama.

"Ada atlet dari Thailand dan Filipina yang saya liat masih ada di airport," kata Randa.

3 dari 3 halaman

Antisipasi KJRI Hong Kong

Sementara itu, Petugas Pelaksana Humas KJRI Hong Kong Mandala Purba mengatakan seluruh tim renang yang sempat bermalam di KJRI telah berangkat ke bandara sejak pukul 10.00 pagi waktu setempat.

"Seluruh tim renang DKI Jakarta sudah menuju airport sejak pukul 10.00 pagi untuk melakukan pemeriksaan jadwal penerbangan," ujar Mandala.

Selain tim renang DKI Jakarta, Mandala juga mengatakan bahwa ada sejumlah WNI lain yang terjebak di bandara dan tidak bisa pulang ke Indonesia.

"Ada sejumlah pekerja yang belum bisa pulang dan ada juga beberapa WNI yang hendak menuju negara lain masih terhambat perjalanannya," ucap Mandala.

"Kami tidak hanya memantau, beberapa pihak dari KJRI Hong Kong turut mendampingi para WNI yang masih beradi di bandara menunggu jadwal penerbangan," kata Mandala.

Sekitar 180 penerbangan yang meninggalkan Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) dari Senin kemarin telah dibatalkan.

Keberangkatan terjadwal pertama yang diumumkan adalah penerbangan Hong Kong Airlines ke Haikou, China, pada Selasa, 13 Agustus pukul 07.00 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.