Sukses

Selama 2 Tahun, 80.000 Lebah Ternyata Bersarang di Tembok Kamar Tidur

Pasangan di Spanyol menemukan 80.000 lebah yang bersarang di dinding kamar tidur mereka.

Liputan6.com, Madrid - Selama hampir dua tahun, sepasang suami istri di kota Granada selatan, Spanyol, berjuang untuk mendapatkan tidur nyenyak setelah suara dengungan yang konstan terus menerus terdengar dari dinging kamar mereka.

Mulanya, mereka kira bunyi berisik itu berasal dari mesin cuci atau AC yang rusak milik tetangga. Sampai suatu hari, mereka memutuskan untuk menempelkan telinga mereka di tembok kamar karena penasaran.

Namun faktanya, suara tersebut bukan berasal dari alat dapur atau peralatan listrik, melainkan seperti lebah berdengung yang jumlahnya amat banyak dan bergerombol.

Kedua pasangan ini kemudian melaporkan dugaan mereka ke otoritas setempat, tetapi tidak ada seorang pun dari polisi, pemadam kebakaran atau dewan lokal yang dapat membantu.

Lantas, mereka mengundang peternak lebah profesional, Sergio Guerrero, pada 12 Mei untuk menolong mereka. Ketika ditelusuri, Guerrero menemukan sekitar 80.000 ekor lebah madu bersarang di dalam dinding kamar tidur pelanggannya.

Posisi sarang lebah berada tepat di sisi ranjang di mana suami istri ini menempatkan kepala mereka.

"Dari sekitar tiga bulan lalu, ada suara bising yang tak tertahankan yang didengar mereka dan mereka tidak tahu harus berbuat apa," kata Guerrero. "Hanya membayangkan."

"Dengan sarang sebesar itu, maka tidak mengherankan bila mereka merasa terganggu secara konstan," ujar peternak lebah, Sergio Guerrero, yang membantu evakuasi lebah tersebut, seperti dikutip dari media Spanyol, thelocal.es, Kamis (23/5/2019).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gara-gara Suhu Panas

Menurut Guerrero, yang telah 'menyelamatkan' lebih dari setengah juta lebah di wilayah tersebut pada tahun 2019, suhu tinggi selama dua tahun terakhir di Spanyol kemungkinan berkontribusi pada periode reproduksi sarang lebah, dari yang semula rata-rata dua bulan menjadi enam bulan.

Guerrero menceritakan, pasangan tersebut pertama kali memperhatikan beberapa ekor lebah yang mondar-mandir di properti mereka, sekitar setahun yang lalu. 

Ketika suhu udara mulai naik, maka suara dengungan yang diciptakan oleh lebah-lebah ini kian menjadi-jadi. Ia menilai, bunyi tersebut tidak akan stabil, tetapi akan berfluktuasi tergantung pada apa yang dilakukan lebah pada hari itu.

Pada beberapa hari, lebah akan berdengung saat mereka datang dan pergi, tetapi di waktu lain mereka akan bekerja dengan tenang di sarang mereka.

"Sarang akan tumbuh begitu besar karena banyaknya bunga di daerah setempat, serta suhu yang lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang memperpanjang periode reproduksi serangga," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Unik, Pasangan di China Memelihara 10.000 Lebah di Apartemennya

Beda halnya dengan pasangan di China ini, dari kota Ningbo, provinsi Zhejiang. Mereka menjadikan 10.000 ekor lebah sebagai binatang peliharan di apartemen. Selama satu tahun, mereka memasang sarang lebah di balkon.

Pada awalnya, pasangan ini menggunakan sengatan lebah untuk pengobatan. Namun jumlahnya semakin bertambah hingga mencapai 10.000.

Hal tersebut membuat para tetangganya terganggu karena lebah-lebah itu jadi sering berkumpul di luar area kamar pasangan tersebut. Pasanganan tersebut diancam membayar denda sebesar 200 sampai 500 yuan atau sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta untuk mau menyingkirkan peliharannya.

Ingin tahu selegkapnya tentang pasangan di China ini, simak videonya di channel TomoNews Indonesia di Vidio.com berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.