Sukses

Penjaga Hutan Thailand Dilatih Memberantas Pasar Gelap Hewan Liar

Para penjaga hutan di Thailand mendapat pelatihan untuk membantu memberantas pasar gelap hewan liar yang dilindungi.

Liputan6.com, Bangkok - Petugas keamanan dengan seragam kamuflase menyergap sebuah kamp di taman nasional Thailand yang rimbun, menendang parang, dan senjata api, serta melumpuhkan dua tersangka pemburu liar ke tanah.

Sekilas seperti penangkapan sesungguhnya, alih-alih adegan tersebut adalah bagian dari latihan untuk melawan perdagangan satwa liar, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Minggu (3/2/2019).

Para konservasionis Thailand sedang berjuang untuk membasmi pasar gelap bernilai miliaran dolar AS, yang menjual bagian-bagian tubuh dari banyak hewan dilindungi.

Di saat bersamaan, otoritas Negeri Gajah Putih juga menemukan bahwa mereka dikalahkan oleh pemburu ilegal, yang kerap licin dari jerat pengadilan.

Sekitar satu dekade terakhir, Thailand adalah titik transit utama bagi penyelundup menuju Vietnam dan China, dua pasar gelap terbesar dunia untuk bagian-bagian dari spesies yang terancam punah dan dilindungi.

Tetapi upaya oleh 14.000 penjaga hutan untuk membasmi para pemburu dan penebang liar sering terhalang oleh kurangnya sumber daya dan pelatihan, dengan sekitar 15 penjaga hutan tewas setiap tahun dalam pertemuan mematikan.

Impunitas juga berlaku bagi para pedagang manusia yang terhubung dengan baik secara politik dan finansial, menghindari waktu penjara ketika ada sedikit bukti yang mengalihkan mereka dari kurungan di balik jeruji besi.

Diikuti Oleh Beberapa Negara Tetangga

Sementara itu, mengumpulkan bukti, melindungi lokasi kejahatan dan menggunakan analisis forensik adalah beberapa keterampilan yang dikembangkan oleh lebih dari selusin penjaga, yang mengambil bagian dalam pekan pelatihan oleh kelompok anti-perdagangan manusia Freeland.

Di antara peserta dalam agenda yang digelar di Taman Nasional Khao Yai, adalah empat pejabat dari negara tetangga Thailand, yakni Kamboja dan Laos.

"Keterampilan investigasi kami masih lemah ... ketika mereka (penjaga) menghadapi situasi ini, mereka meninggalkan celah dalam pengumpulan bukti," kata pemimpin tim Kritkhajorn Tangon kepada AFP.

"Itu bisa mengakibatkan tersangka bebas berkeliaran."

Freeland telah menekankan perlunya bukti material karena "itu tidak dapat dimanipulasi, sedangkan seorang saksi mata dapat menarik kembali kesaksiannya", kata Petcharat Sangchai, seorang pensiunan mayor jenderal polisi.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penegakan Hukum Masih Lemah

Pelatihan, yang didanai oleh kedutaan Inggris di Bangkok, berlangsung pada pekan yang sama ketika pengadilan Thailand menolak dakwaan terhadap tersangka gembong perdagangan satwa liar.

Dia dituduh menyelundupkan cula badak senilai US$ 1 juta (setara Rp 13,9 miliar) ke Thailand, tetapi kasus itu terungkap ketika saksi mata tunggal mengubah kesaksiannya.

"Dugaan kuat harus ditangani dengan benar dari hutan ke pengadilan", kata direktur program Freeland Tim Redford, menambahkan bahwa perburuan dan penyelundupan satwa liar terus meluas, melibatkan lingkar kejahatan transnasional terorganisasi.

"Para penjahat ini mengeksploitasi celah dalam hukum, mereka mengeksploitasi kelemahan pemahaman pada hakim dan jaksa, dan itulah sebabnya mereka menang," katanya.

Satu kasus yang membuat masyarakat Thailand marah melibatkan taipan konstruksi, Premchai Karnasuta, yang ditangkap Februari lalu setelah penjaga hutan tersandung di kamp-nya, di sebuah taman nasional di Provinsi Kanchanaburi.

Bangkai binatang--termasuk macan tutul hitam yang langka--dan senjata ditemukan, tetapi Premchai, salah satu mogul terkaya di Thailand, menyangkal melakukan perburuan, sehingga akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

Investigasi masih menunggu dan putusan pengadilan diharapkan pada bulan Maret.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Thailand
    Negara di Asia yang terkenal dengan kuliner lezat, serta dijuluki negeri gajah putih dan negeri seribu pagoda.

    Thailand