Sukses

Gerakan Kepanduan Australia Minta Maaf Atas Kasus Pelecehan Seksual Anak

Organisasi bernama Scouts Australia ini mengakui pihaknya telah mengabaikan laporan-laporan anggota kepanduan yang pernah mengalami pelecehan.

Liputan6.com, Canberra - Pimpinan Gerakan Kepanduan Australia, yang mirip pramuka, menyatakan permintaan maaf tanpa syarat kepada para korban pelecehan seksual anak-anak yang pernah dialami sejumlah anggota pada masa lalu.

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Minggu (7/10/2018), Organisasi bernama Scouts Australia ini mengakui pihaknya telah mengabaikan laporan-laporan anggota kepanduan yang pernah mengalami pelecehan.

"Kami telah mengecewakan Anda, dan mohon maaf atas penderitaan yang telah ditimbulkan," kata Komisioner Scouts Australia Phil Harrison.

Dia menyatakan permintaan maaf ini merupakan komitmen organisasinya untuk mengakui dan mengatasi penderitaan yang dirasakan para korban.

"Ini pengakuan tulus bahwa bagi sejumlah anak-anak, pengalaman mereka dalam Pramuka justru pengalaman yang negatif. Kami sangat menyesali hal ini," ujar Harrison.

"Para penyintas dan kelompok-kelompok penyintas menyampaikan bahwa permintaan maaf bisa membantu proses penyembuhan mereka," tambahnya.

Selain permintaan maaf secara organisasi, katanya, dilakukan pula permintaan maaf secara pribadi dari para senior kepanduan.

Scouts Australia termasuk organisasi non-pemerintah pertama yang mengisyaratkan keikutsertaannya dalam skema ganti rugi nasional bagi para korban kekerasan seksual anak-anak.

"Kami minta maaf karena tak mendengarkan ketika Anda menceritakan hal itu kepada senior yang Anda percayai di kepramukaan," kata Harrison.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan Anggota Senior

Komisi Khusus penanganan pelecehan seksual anak-anak tahun lalu menyimpulkan, Gerakan kepanduan memiliki sejarah panjang pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Salah satu kasus paling terkenal di Australia melibatkan anggota kepanduan senior bernama Steven Larkins yang melecehkan dua anak laki-laki di Newcastle tahun 1990-an.

Komisi Khusus menemukan Larkins melakukan aksi pelecehannya itu di tengah kegagalan Scout Australia mencegahnya.

Kini gerakan kepanduan diwajibkan memperbarui training keselamatan anak-anak setiap tiga tahun. Organisasi ini juga telah mengadopsi Kebijakan Perlindungan Anak-anak Nasional.

Souts Australia juga menerapkan kebijakan yang melarang pemimpin kepanduan berduaan dengan anggota  anak-anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.