Sukses

NASA: Asteroid Sebesar Piramida Giza Dekati Bumi pada Akhir Agustus 2018

Asteroid 2016 NF23 diperkirakan berada dekat dengan Bumi pada akhir Agustus 2018, kata NASA. Namun, tak ada ancaman bahaya yang dihadirkannya.

Liputan6.com, New York - Sebuah asteroid raksasa yang diperkirakan berukuran dua kali lipat dari Boeing 747 melaju mendekati Bumi, demikian kata NASA.

Asteroid 2016 NF23 diperkirakan akan melintas melewati Bumi pada 29 Agustus dalam radius lebih dari 3 juta mil, atau sekitar 13 kali jarak antara Bumi dan Bulan.

Benda angkasa luar itu melaju dengan kecepatan 20.000 mil per jam (32.400 km/jam) dan dianggap sebagai objek yang 'berpotensi berbahaya', mengingat kedekatannya dengan Bumi. Namun belum ada ancaman langsung yang dihadirkan batu angkasa itu. 

Menurut NASA, asteroid 2016 NF23 memiliki panjang sekitar 230 hingga 525 kaki (70 hingga 160 kilometer). Karena ukurannya yang sangat besar, asteroid ini diklaim lebih luas dari Piramida Giza di Mesir: 455 kaki.

NASA telah melacak asteroid ini dan benda-benda dekat Bumi lainnya (near-Earth objects atau NEOs), memastikannya agar tetap berada di jalurnya dan mengamati potensi ancaman yang mungkin terjadi.

Batuan antariksa ini diklasifikasikan dalam kelompok 'Atens', asteroid 1862 Atens, karena orbitnya yang melintasi Bumi.

Sebuah diagram dari Jet Propulsion Lab milik NASA menunjukkan, orbit dari asteroid 2016 NF23 memotong orbit Bumi. Posisinya terlihat semakin mendekati Bumi. Sedangkan 29 Agustus merupakan titik terdekatnya.

Batu angkasa luar angkasa raksasa yang bergerak lebih dari 20.000 mil per jam (32.400 km/jam) dan dianggap sebagai objek berbahaya. (NASA)

Asteroid 2016 NF23 juga termasuk dalam kategori 'objek berpotensi berbahaya', sebab asteroid ini bisa mencapai jarak minimum kurang dari 0,05 au (astronomical units) dari Bumi dan memiliki magnitudo absolut (H) 22,0 atau lebih terang. Asteroid 2016 NF23 memiliki magnitudo mutlak sebesar 22,9.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meneliti Bebatuan Luar Angkasa Berukuran Raksasa

Dalam beberapa tahun terakhir, NASA telah mengubah fokusnya untuk menemukan benda-benda dekat Bumi yang berukuran lebih besar dari 140 meter. Sebanyak 90 persen benda angkasa luar yang berukuran lebih besar dari 1 kilometer telah ditemukan. Sedangkan 10 persennya adalah material ruang angkasa yang berukuran lebih kecil, tetapi masih berpotensi menimbulkan bencana.

Sementara itu, NASA sebelumnya menyatakan bahwa sebuah asteroid berukuran raksasa sedang bergerak menuju Bumi. Mereka juga mengklaim asteroid tersebut akan membahayakan kehidupan di planet ini.

Batuan ruang angkasa itu diyakini memiliki lebar hingga 470 kilometer. Cukup besar untuk meluluhlantakan seisi kota.

NASA menamai objek asing tersebut "2017 VR12" dan terdaftar di situs "Earth Close Approach". Benda ini tampak besar dari Bumi pada 7 Maret 2018.

Jika gambaran mengenai ukuran asteroid itu benar adanya, maka ada kemungkinan luas permukaannya mencapai 55 hektar. Lebih besar dari kediaman resmi ratu Inggris di London, Buckingham Palace, yang luas bangunannya hanya sekitar 19 hektar dan kebunnya hanya 40 hektar.

Asteroid itu akan melesat dengan kecepatan sekitar 14.092 mil per jam dalam radius sekitar empat kali jarak antara Bumi dan Bulan, atau 897.161 mil.

Beruntung, NASA memprediksi bahwa asteroid tersebut tidak akan menghantam atau menabrak Bumi. Apabila terjadi, asteroid ini akan melepaskan energi lebih banyak daripada semua senjata nuklir yang pernah diledakkan sepanjang sejarah manusia.

Dampaknya, kawah seluas lebih dari dua mil akan tercipta dan membunuh jutaan orang bila jatuh di daerah padat penduduk.

"Kami tidak berbicara tentang sebuah asteroid yang bisa menghancurkan Bumi," ungkap penyidik ​​NASA, Dante Lauretta kepada Space.com yang dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu 17 Februari 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.