Sukses

Asteroid Seukuran Pesawat Terbang Akan Melintas Dekat Bumi Hari Ini, Berbahaya?

NASA menyebutkan sebanyak empat asteroid diprediksi akan melewati Bumi hari ini, 20 Maret 2024. Salah satunya berukuran sebesar pesawat terbang.

Liputan6.com, Jakarta - NASA menyebutkan sebanyak empat asteroid diprediksi akan melewati Bumi hari ini, 20 Maret 2024. Salah satunya berukuran sebesar pesawat terbang.

Dalam beberapa hari terakhir, mengutip Tech Hindustan Times, terpantau banyak asteroid mendekati Bumi. Pada Selasa (19/3) kemarin, sebanyak empat batuan luar angkasa melewati planet Bumi dengan jarak margin dekat. Meskipun tidak satu pun dari mereka berdampak ke permukaan, jarak mereka yang dekat merupakan pengingat akan perlunya pemantauan terus-menerus asteroid untuk skenario dampak potensial.

Pekerjaan ini berada di tangan Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS)/Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, sebuah organisasi yang mengelola dan mengawasi Near-Earth Objects (NEOs)/Objek Dekat Bumi seperti asteroid dan komet.

Dengan bantuan teknologi canggihnya, NASA bisa mengklaim sebuah asteroid seukuran pesawat terbang diperkirakan akan melewati Bumi hari ini, 20 Maret.

CNEOS telah menetapkan Asteroid 2024 EY3 hanyalah satu dari empat asteroid yang diperkirakan akan melewati planet Bumi Rabu ini, dengan yang lainnya adalah FD1 2024, EZ3 2024, dan EQ3 2024. Selama pendekatannya yang dekat, asteroid tersebut akan melewati planet ini dengan jarak hanya 4,5 juta kilometer.

Saat ini, asteroid tersebut bergerak dalam orbitnya mengelilingi Matahari dengan kecepatan sekitar 41.825 kilometer per jam, masih masuk dalam kategori lebih cepat dari Intercontinental Ballistic Missile (ICBM)/Rudal Balistik Antarbenua Korea Utara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akan Berdampak Pada Permukaan Bumi?

Badan antariksa NASA selanjutnya mengungkapkan bahwa Asteroid 2024 EY3 termasuk dalam kelompok asteroid Aten Near-Earth Asteroids/NEA atau Asteroid Dekat Bumi yang melintasi Bumi dengan sumbu semi-mayor lebih kecil dari sumbu Bumi.

Asteroid 2024 EY3 diberi nama dari asteroid 2062 Aten dan yang pertama ditemukan oleh astronom Amerika Eleanor Helin di Observatorium Palomar pada tanggal 7 Januari 1976.

Dari segi ukuran, Asteroid 2024 EY3 bisa disamakan dengan pesawat terbang karena NASA mengatakan lebarnya hampir 140 kaki atau sekitar 42 meter.

Meskipun mendekati planet ini, Asteroid 2024 EY3 diperkirakan tidak akan berdampak pada permukaan Bumi dan menimbulkan bahaya bagi kehidupan dan properti.

3 dari 4 halaman

Asteroid Sebesar Bangunan Melintas Dekat Bumi, Kecepatannya Melebihi Rudal ICBM

Sebelumnya, NASA mengungkap satu asteroid telah terlacak di orbitnya yang akan melakukan pendekatan terdekat dengan Bumi hari ini, 19 Maret 2024.

NASA, mengutip Hindustan Times, mengatakan sebanyak empat asteroid melewati Bumi kemarin 18 Maret 2024 dan semuanya melakukannya dalam jarak dekat. Asteroid terbesar dari keempat asteroid sebelumnya yakni Asteroid 2024 BD7 yang memiliki lebar sekitar 142 meter --yang membuatnya sebesar bangunan.

Badan Antariksa AS mengungkap hanya satu asteroid telah terlacak pada orbitnya yang akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi hari ini, 19 Maret. Lebih besar dari semua asteroid yang melintas kemarin.

Near-Earth Object Studies (CNEOS) atau Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA juga telah menetapkan asteroid yang akan datang sebagai Asteroid 2024 BD7. Organisasi ini adalah bertanggung jawab untuk mengawasi benda-benda langit seperti komet dan asteroid. Benda-benda yang melewati Bumi dalam jarak dekat disebut Near-Earth Objects (NEOs) atau Objek Dekat Bumi.

Dalam pendekatannya, menurut pantauan NASA, Asteroid 2024 BD7 akan melewati planet Bumi pada jarak 7,2 juta kilometer.

Asteroid itu terlacak dalam orbitnya bergerak dengan kecepatan sangat tinggi sekitar 36.507 kilometer per jam! Ini bahkan lebih cepat daripada Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua yang digunakan oleh Korea Utara (Korut).

Apa asteroid itu berbahaya?

NASA mengatakan meskipun ukuran asteroid ini jauh lebih besar daripada asteroid yang melewati Bumi Senin (18/3) kemarin, namun tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap kehidupan dan properti, dan diperkirakan tidak berdampak pada permukaan Bumi.

Setelah mempelajari datanya, badan antariksa tersebut mengungkapkan bahwa Asteroid 2024 BD7 termasuk dalam kelompok Apollo group of Near-Earth Asteroids (Asteroid Dekat Bumi Apollo), yang merupakan batuan luar angkasa yang melintasi Bumi dengan sumbu semi-mayor lebih besar dari sumbu Bumi. Nama asteroid ini diambil dari nama asteroid raksasa Apollo tahun 1862 yang ditemukan oleh astronom Jerman Kral Reinmuth pada tahun 1930an.

4 dari 4 halaman

Asteroid Seukuran Truk Boks Melintas Dekat Bumi, Berbahaya? Ini Kata NASA

Sebelumnya, sebuah asteroid seukuran truk boks dilaporkan membuat salah satu lintasan terdekat planet Bumi yang pernah tercatat.

Asteroid kecil dekat Bumi, yang disebut 2023 BU, melintas di ujung selatan Amerika Selatan pada Kamis 26 Januari 2023 pukul 19.27 ET (Jumat 27 Januari 2023 pukul 07.27 WIB), sekitar 2.200 mil (3.540 kilometer) di atas permukaan Bumi. Jarak ini berada dalam orbit satelit global.

Apakah berbahaya bagi Bumi?

"Tidak ada risiko asteroid menghantam Bumi," menurut NASA seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/1/2023).

"Jika batuan luar angkasa, yang diperkirakan berdiameter 11,5 hingga 28 kaki (3,5 hingga 8,5 meter), menuju Bumi, ia akan berubah menjadi bola api begitu memasuki atmosfer dan hancur. Puing-puing yang tersisa akan jatuh ke tanah sebagai meteorit kecil," menurut badan antariksa itu.

Astronom amatir Gennadiy Borisov melihat asteroid itu dari observatorium MARGO di Nauchnyi, Krimea, pada Sabtu 21 Januari. Borisov sebelumnya telah menemukan interstellar comet 2I/Borisov (komet antarbintang 2I/Borisov) pada 2019.

The Minor Planet Center, yang melacak posisi planet kecil, komet, dan batuan luar angkasa, juga menerima laporan terbaru tentang pengamatan asteroid 2023 BU. Setelah pengamatan yang cukup dicatat, pusat tersebut mengumumkan penemuan asteroid.

Di bawah naungan International Astronomical Union (Persatuan Astronomi Internasional), organisasi tersebut bertanggung jawab atas identifikasi, penunjukan, dan data orbit benda-benda angkasa tersebut.

Observatorium di seluruh dunia melakukan pengamatan lebih lanjut setelah pengumuman penemuan pada Minggu 22 Januari, memungkinkan penyempurnaan orbit 2023 BU secara tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini